TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap hasil analisis ahli internasional yang meneliti penyebab jatuhnya pesawat Il-76 yang membawa 65 tawanan perang Ukraina.
Pesawat Il-76 tersebut jatuh di Kolotilovka, Belgorod, Rusia, pada Rabu (24/1/2024).
Seluruh 65 tawanan perang Ukraina, enam awak pesawat, dan tiga tentara Rusia tewas dalam peristiwa itu.
“Pesawat itu ditembak jatuh–hal ini sudah dipastikan–oleh sistem Patriot Amerika. Pemeriksaan telah membuktikan hal ini,” kata Putin dalam pertemuan dengan pendukungnya di Moskow, Rabu (31/1/2024), dikutip dari The Moscow Times.
Putin juga menyerukan penyelidikan internasional atas jatuhnya pesawat Il-76.
“Saya menyatakan ini secara resmi: Kami meminta para ahli internasional untuk dikerahkan (di sini) untuk melakukan analisis, menilai bukti material yang ada mengenai fakta bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem Patriot,” katanya.
Pemimpin Rusia itu berpendapat Angkatan Udara Ukraina bisa saja menembak jatuh pesawat tersebut secara tak sengaja.
Namun, menurutnya hal itu tetap merupakan kejahatan.
"Angkatan Bersenjata Ukraina menembak jatuh pesawat kami, yang membawa 65 prajurit mereka yang dimaksudkan untuk pertukaran," kata Putin.
"(Jika) Anda bertanya mengapa mereka melakukan itu. Saya tidak tahu dan tidak mengerti," lanjutnya.
Putin menuduh media Barat berusaha menyembunyikan insiden tersebut dan membersihkan rincian kasus tersebut dari ranah publik.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-708: 402 Tawanan Perang Dibebaskan oleh Putin dan Zelensky
Sebelumnya, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan telah menyerang pesawat Rusia di Belgorod pada hari jatuhnya Il-76.
Namun, unggahan itu dihapus setelah sejumlah media Rusia mengatakan pesawat Il-76 membawa tawanan perang Ukraina dan menuduh Rusia sengaja merencanakan insiden itu.
Pesawat Il-76 Jatuh Diduga karena Faktor Eksternal
Sebelumnya, TASS melaporkan data dari perekam suara kokpit dan data penerbangan pesawat Il-76 mengonfirmasi adanya penyebab eksternal yang menyebabkannya jatuh.