"Kejahatan brutal ini, akan tetap menjadi kutukan yang menghantui pendudukan, dan akan tiba saatnya mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas kebrutalan dan kejahatan yang melebihi pelanggaran paling mengerikan di zaman modern," kata Hamas.
Selain mayat di sekolah tersebut, ada banyak mayat yang ditemukan di jalan, bangunan, dan tempat lain di Jalur Gaza utara yang belum dievakuasi hingga Israel menarik sejumlah pasukannya.
Hamas Palestina vs Israel
Menyusul keputusan sementara dari ICJ kepada Israel untuk mencegah lebih banyak korban jiwa ternyata tidak memberi dampak besar.
Hingga hari ini, Israel masih melancarkan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 26.900 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (31/1/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), yang disusul serangan besar Israel di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel