Penyusupan iklan anti Hamas ini terdeteksi di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Inggris, Australia, Jerman, dan Belanda.
Kasus ini pertama kali ditemukan oleh seorang ibu bernama Maria Julia Assis ketika putranya yang masih berumur enam tahun menghampirinya dengan wajah pucat dan takut.
Maria mengungkapkan sang anak merasa takut ketika tengah bermain game Puzzel di ponsel miliknya dan tiba-tiba muncul video yang menunjukkan Hamas tengah menyerang keluarga Israel.
Baca juga: 15 Tentara Israel Dihabisi Brigade Al-Qassam, Brigade Al-Quds Bunuh 10 Lainnya di Khan Yunis
Kemudian, video tersebut juga menampilkan layar hitam dengan pesan yang diduga berasal dari Kementerian Luar Negeri Israel dengan tulisan: "Kami pastikan mereka yang berbuat kejam mendapat imbalan setimpal".
Selain itu, iklan tersebut juga menuding Hamas sebagai organisasi teroris.
Selanjutnya, terlihat pula adanya video yang memperlihatkan penyerangan roket, ledakan, hingga sekelompok pasukan yagn mengenakan masker.
Alhasil, Maria pun langsung menghapus game tersebut.
Dia mengaku kaget terkait munculnya iklan propaganda Israel tersebut bisa muncul di game ponsel yang diperuntukan untuk anak-anak.
Terlepas dari hal tersebut, Kepala Digital Kementerian Luar Negeri Israel, David Sarangan, tidak membantah terkait adanya video iklan propaganda tersebut.
Namun, dia mengklaim tidak mengetahui jika iklan tersebut bakal muncul di berbagai game yang dimainkan anak-anak.
David mengungkapkan iklan itu bertujuan untuk mengadvokasi masyarakat yang memang tengah digencarkan oleh pihaknya.
Dia membeberkan penyebaran iklan propaganda tersebut telah menelan biaya sebesar 1,5 juta dollar AS dan dimulai sejak serangan roket Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
"Kami ingin dunia tahu apa yang terjadi di Israel," tuturnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan akibat agresi Israel, lebih dari 27.000 orang tewas termasuk 11.500 anak-anak per Jumat (2/2/2024).
Di sisi lain, Mahkamah Internasional (ICJ) telah memutuskan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza lewat gugatan yang dilayangkan oleh Afrika Selatan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel