News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lawan Logika AS dan Barat, PM Malaysia: Masalahnya Bukan Houthi Tapi Agresi Militer Israel di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis Pasukan Perancis memperlihatkan api berkobar membakar kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, usai dirudal Houthi Yaman di Teluk Aden, Jumat (26/1/2024).

Lawan Logika AS dan Barat, PM Malaysia: Masalahnya Bukan Houthi Tapi Agresi Milter Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengonfirmasi kalau dia berdiskusi dengan para pejabat Mesir tentang cara membawa bantuan ke Gaza melalui penyeberangan Rafah, Jumat (2/2/2023).

Pada kesempatan itu, Anwar Ibrahim menekankan perlunya fokus pada tragedi kemanusiaan yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza dan bukan pada hubungan dengan Hamas.

Baca juga: Menhan Israel Deklarasikan Kemenangan di Khan Yunis: 10 Ribu Pejuang Hamas Tewas, IDF Bidik Rafah

Melawan Logika Barat

Mengomentari serangan Houthi di Laut Merah, Ibrahim melontarkan pendapat yang melawan logika yang dijalankan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya, temasuk Inggris.

Dalam pernyataannya kepada Al Jazeera, Anwar Ibrahim menyebut akar masalahnya terkait eskalasi di Timur Tengah, termasuk di Laut Merah, tidak dimulai oleh operasi militer dan blokade yang dilancarkan oleh kelompok Yaman, Houthi melainkan oleh agresi pendudukan Israel terhadap Gaza.

Seperti diketahui, Angkatan Bersenjata Yaman dan Kelompok Ansarallah Houthi melakukan serangan dan blokade Laut Merah dengan klaim menyasar hanya kapal-kapal berentitas Israel, dari dan menuju pelabuhan negara pendudukan tersebut.

Baik Yaman Armed Forces maupun Houthi menyatakan kapal-kapal lain selain entitas Israel tetap bisa melewati Laut Merah, khususnya Selat Bab Al-Mandab, sebuah celah kecil di jalur utama perdagangan dunia.

Houthi menyatakan, blokade Laut Merah sebagai tanggapan atas agresi militer Israel ke rakyat Palestina di Gaza dan tidak akan berhenti sebelum bantuan dunia masuk ke pelabuhan wilayah kantung Palestina tersebut serta berhentinya bombardemen Israel di Gaza.

Amerika Serikat (AS) -sekutu abadi Israel- menganggap aksi Yaman dan Houthi sebagai ancaman terhadap kebebasan maritim dunia.

AS beralasan serangan Houthi menyasar kapal apapun yang mengakibatkan kerugian signifikan bagi ekonomi dunia.

AS lalu merespons dengan upaya membentuk koalisi satuan tugas (Satgas) 'Operation Prosperity Guardian', namun mendapat tanggapan lemah dari para sekutunya yang menilai sudah ada operasi lain di wilayah laut tersebut.

Baca juga: Aliansi Rapuh AS di Laut Merah, Anggota NATO Ogah-ogahan Diajak Perang Lawan Houthi Yaman

Kapal-kapal dari Gerald R. Ford Carrier Strike Group (GRFCSG) dan Bataan Amphibious Ready Group (ARG), dan fregat Angkatan Laut Hellenic HS Navarinon (F 461) berlayar dalam formasi di Laut Mediterania. (31 Desember 2023). (Nolan PENNINGTON / Departemen Pertahanan AS/AFP) (AFP/NOLAN PENNINGTON)

Belakangan, dibantu Inggris, alih-alih mendesak Israel dengan berbagai cara untuk berhenti menggempur Gaza, Washington justru memutuskan untuk melakukan langkah ofensif dengan melancarkan serangan-serangan ke teritorial Yaman dengan dalih ke sasaran di waktu tertentu hanya untuk melemahkan kemampuan tempur Houthi.

Logika ini yang dilawan Anwar Ibrahim dengan menyatakan kalau akar permasalahannya bukan pada aksi blokade Laut Merah oleh Houthi melainkan agresi militer Israel di Gaza.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (tidak dalam gambar) selama kunjungan resminya ke Malaysia, di Putrajaya, pada 5 November 2023. (FAZRY ISMAIL / POOL / AFP)

Malaysia Dukung Gaza

Pejabat tinggi Malaysia tersebut menegaskan, dinas keamanan di negaranya berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi dalam mengantisipasi setiap operasi pembunuhan terhadap warga Palestina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini