Israel Bombardir Rafah Area Tempat Mengungsi, Sebagian Pengungsi Balik Lagi Mengungsi ke Gaza Tengah
TRIBUNNEWS.COM- Para pengungsi sungguh dibuat frustrasi oleh Israel. Mereka disuruh mengungsi ke Rafah, namun sampai di Rafah, mereka dibombardir juga oleh jet-jet tempur Israel.
Israel telah membombardir Rafah tempat para pengungsi mencari tempat aman, karena serangan ke Rafah itu, sebagian pengungsi balik lagi untuk mengungsi ke Gaza Tengah mencari tempat yang dianggap aman.
Seorang koresponden Al-Mayadeen melaporkan “gerakan pengungsian terbalik dari Rafah menuju wilayah tengah Jalur Gaza.”
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 27.238 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 66.451 orang, dalam sebuah serangan yang kini secara luas dipandang sebagai genosida.
Baca juga: Bom Israel Mulai Jamah Rafah, Peringatan Mesir Diabaikan, Pengungsi Jadi Alat Negosiasi ke Hamas
Sementara itu dikutip dari Wafa, 17 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah.
15 warga sipil Palestina pada hari Minggu tewas dan puluhan lainnya terluka setelah pesawat tempur pendudukan Israel mengebom berbagai daerah di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur pendudukan menargetkan beberapa rumah di sebelah barat dan tengah kota Deir al-Balah, bertepatan dengan pemboman lain di tengah, timur dan barat Kota Gaza.
Di selatan, pasukan pendudukan Israel meledakkan sejumlah rumah warga di kawasan Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis, dengan tembakan dari pesawat tempur dan artileri.
Dua pengungsi terluka oleh peluru pasukan pendudukan di sekitar Rumah Sakit Al-Amal di Khan Yunis.
Sumber medis di Rumah Sakit Eropa Gaza mengatakan bahwa dua warga Palestina tewas setelah pesawat pendudukan mengebom sekelompok warga yang mencoba mencapai rumah mereka di daerah Tahlia di pusat Khan Yunis.
Di Rafah Israel Serang Taman Kanak-kanak
Tentara Israel mengebom sebuah taman kanak-kanak di kawasan Rafah.
Insiden itu menewaskan dua orang anak, salah satunya masih berusia dua tahun, dan belasan lainnya luka-luka.