Klaim tersebut mendapat bantahan keras dari Zelensky.
Laporan-laporan media yang belum terkonfirmasi pekan lalu menyebutkan bahwa sang jenderal telah menolak permintaan presiden untuk mengundurkan diri.
Komandan Pasukan Darat Oleksandr Syrsky dan Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov adalah dua kandidat utama untuk menggantikan Zaluzhny sebagai panglima tertinggi, menurut spekulasi.
Outlet berita Ukraina, Ukrainska Pravda melaporkan pada hari yang sama bahwa Zelensky juga mempertimbangkan untuk memecat Kepala Staf Umum Serhii Shaptala.
Dalam perkembangan terpisah, Zelensky meminta agar darurat militer dan mobilisasi umum diperpanjang lagi selama 90 hari.
Zelensky mengajukan rancangan undang-undang kepada parlemen Ukraina pada Minggu (5/2/2024), dikutip dari The Guardian.
Proposal tersebut dimaksudkan untuk memperpanjang darurat militer dan mobilisasi militer di negara tersebut ketika invasi besar-besaran Rusia mendekati dua tahun.
Dikutip Rferl, jika disetujui oleh anggota parlemen Ukraina, akan tumpang tindih dengan siklus pemilihan presiden Ukraina.
Pemungutan suara akan diadakan bulan depan tetapi secara konstitusional dilarang dilakukan ketika negara tersebut berada di bawah darurat militer.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)