Kemudian, pada tahun 2018 NATO melangsungkan latihan bertajuk Triden Juncture yang melibatkan 50.000 tentara.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Vilnius 2023, negara-negara NATO menandatangani rencana regional. Rencana itu mengakhiri era ketika NATO tidak menggelar latihan besar-besaran.
Kala itu negara-negara Barat terlibat dalam perang kecil di Afganistan dan Irak. Kemudian, NATO meyakini Rusia pasca-Soviet tidak lagi menjadi ancaman.
Adapun pada tahap kedua latihan bertajuk Steadfast Defender itu, fokusnya khususnya ialah pengerahan pasukan NATO secara cepat ke Polandia.
Lokasi lain yang didikan tempat latihan ialah di negara-negar Baltik yang dianggap paling berisiko diserang Rusia.
Kemudian, ada Jerman dan negara-negara di ujung aliansi itu, seperti Norwegian dan Romania.
Sementara itu, Rusia menganggap NATO sebagai ancaman bagi negara yang dipimpin Vladimir Putin itu. Rusia kini mengambil sejumlah langkah guna mengatasinya.
“Pastinya NATO adalah ancaman bagi kita, seperti itulah cara kita memperlakukannya, dan kita terus mengambil langkah yang sesuai guna menanganinya,” kata juru bicara Kremlin, Dmitri Pesko, pada akhir Januari lalu dikutip dari The Mosco Times.
“Aliansi itu memindahkan infrastruktur militer ke arah perbatasan kita selama beberapa dekade tanpa henti,” kata Peskov ketika ditanya tentang latihan militer NATO.
(Tribunnews/Febri)