Perintah evakuasi warga sipil Palestina dari Netanyahu ini makin diragukan ketulusannya mengingat sang perdana menteri beraliran Ultranasionalis ini juga menyerukan 'pemusnahan' jutaan warga Palestina di Gaza, daerah kantong yang terkepung.
Dalam seruan itu, Netanyahu mengungkit soal Amalek.
“Anda harus ingat apa yang telah dilakukan orang Amalek terhadap Anda, kata Kitab Suci kami – kami ingat,” kata Netanyahu dalam beberapa kesempatan.
Menurut New York Times, yang dia maksud Amalek adalah “musuh kuno bangsa Israel, yang dalam kitab suci ditafsirkan oleh para ilmuan sebagai seruan untuk memusnahkan ‘pria dan wanita, anak-anak dan bayi’.”
Bulan lalu, kelompok bantuan Inggris Oxfam mengatakan kalau militer Israel membunuh 250 warga Palestina setiap hari.
Selain ancaman keselamatan jiwa karena serangan Israel, warga sipil Palestina juga menghadapi ancaman kelaparan, penyakit, dan kedinginan.
Rencana apa pun untuk mengevakuasi warga sipil kemungkinan besar hanya bersifat dangkal, mengingat hingga hari Minggu, rencana tersebut belum disiapkan.
CNN melaporkan, Brigadir Jenderal Dan Goldfuss, kepala Divisi ke-98 angkatan dara IDFt, mengatakan kalau dia yang ditugasi untuk mengerjakan rencana tersebut “jika dan ketika” dia menerima perintah untuk mengirim pasukannya ke daerah tersebut.
"Dan hingga Minggu (pekan lalu), perintah tersebut belum dikeluarkan," tulis laporan cnn.
(oln/cnn/memo/*)