Dikutip dari Reuters, juru bicara militer Israel mengungkapkan para sandera ditahan oleh Hamas di lantai dua sebuah gedung di Rafah.
Lantas, pasukan militer Israel langsung membobol gedung tersebut dengan bahan peledak.
Juru bicara tersebut mengklaim para tentara Zionis terlibat baku tembak dengan anggota Hamas selama penggerebekan.
Sementara menurut Netanyahu, penyelamatan dua sandera ini menjadi wujud tekanan militernya tidak bakal surut.
Dia juga mengabaikan kekhawatiran internasional terkait rencana serangan darat di Rafah.
“Hanya tekanan militer yang berkelanjutan, hingga kemenangan total, yang akan menghasilkan pembebasan semua sandera kami,” tuturnya.
Terpisah, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan 67 warga Palestina tewas dalam sekali serangan biadab Israel ke Rafah.
Kendati begitu, jumlah korban kemungkinan bakal bertambah seiring operasi penyelamatan sandera oleh Israel.
Terlepas dari semua itu, agresi militer Israel ke Gaza, Palestina selama empat bulan telah membuat 28.340 orang Palestina tewas dan 67.984 korban luka-luka akibat serangan ini.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel