Protes ini bertujuan untuk mengekspresikan solidaritas terhadap masyarakat Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza.
Protes di Manhattan adalah bagian dari serangkaian peristiwa serupa yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun kelompok penyelenggaranya masih belum teridentifikasi, pesan mereka jelas. Aktivis pro-Palestina menuntut perhatian dan tindakan bagi masyarakat Rafah dan Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa, yang mengadvokasi perjuangan Rafah, turun ke jalan, menyebabkan gangguan yang signifikan di seluruh Kota New York. Demonstrasi tidak terbatas di Union Square atau Park Avenue. Aksi mereka ini menyebar ke seluruh kota, memblokir jembatan dan terowongan utama, serta melumpuhkan lalu lintas pada jam sibuk kota.
Baca juga: PMI Telah Menyalurkan Bantuan di Wilayah El Arish dan Rafah Gaza
Tragedi Rafah
Protes tersebut bukan sekedar demonstrasi menentang konflik yang sedang berlangsung tetapi juga mengenang tragedi yang terjadi di Rafah baru-baru ini.
Baru kemarin, serangkaian serangan udara besar-besaran di Rafah mengakibatkan hampir 100 orang tewas. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah, dan asap terlihat membubung di atas kota.
Serangan udara tersebut menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Rafah, menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya.
Di antara korban tewas terdapat 12 anak-anak dan empat wanita. Direktur rumah sakit yang menerima jenazah mengkonfirmasi angka-angka ini. Serangan tersebut memicu kepanikan yang meluas di kota Gaza selatan, tempat lebih dari 1 juta orang mengungsi.
Kekhawatiran Internasional Meningkat
Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kekerasan. Serangan darat yang direncanakan oleh militer Israel di Rafah telah menjadi titik konflik tertentu.
Presiden Biden telah menekankan bahwa tidak boleh ada operasi militer kecuali ada rencana untuk melindungi warga sipil di Rafah.
Para Pengunjuk Rasa Tetap Menentang
Konflik masih berlangsung, para pengunjuk rasa tetap menentang. Demonstrasi mereka di Manhattan merupakan pernyataan kuat atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap Rafah dan tuntutan mereka untuk mengakhiri kekerasan. Ketika situasi di Rafah terus berkembang, dunia menyaksikan, menunggu, dan mengharapkan perdamaian.
(Sumber: X, BNN Breaking)