Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kekejaman tentara zionis di tanah Gaza hingga memicu lonjakan korban jiwa tembus mencapai 27.000 orang mendorong sejumlah negara sekutu Israel untuk melakukan pembelotan dengan cara menyetop ekspor senjata, amunisi serta bahan peledak.
Setidaknya ada lima negara yang mengumumkan untuk menghentikan kiriman senjata ke Israel. Adapun penangguhan tersebut dilakukan setelah Mahkamah Internasional menentang invasi dan aksi genosida yang dilakukan Israel hingga menyebabkan puluhan ribu warga sipil tewas.
Baca juga: Anggota Kongres AS, John James Tuduh Afrika Selatan Berpihak kepada Musuh-musuh AS Termasuk Hamas
Meski penangguhan tidak dapat sepenuhnya menghentikan perang di Gaza, namun para analis menilai bahwa langkah ini secara tidak langsung dapat memperburuk stok pasokan senjata.
Apabila hal tersebut terjadi dalam kurun waktu yang lama maka eskalasi serangan Israel di Gaza kemungkinan akan menurun.
Melansir dari Alarabiya, berikut daftar negara yang sepakat untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel:
1. Italia
Lewat pengumuman yang dirilis Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa negaranya resmi memblokir semua ekspor senjata ke Israel.
Pemblokiran ini dilakukan sebagai tanggapan atas pernyataan anggota parlemen oposisi Elly Schlein yang menyatakan Italia harus menghentikan semua ekspor senjata ke Timur Tengah, khususnya ke Israel untuk menekan lonjakan korban jiwa.
“Sejak 7 Oktober 2023 kami memutuskan untuk tidak mengirim senjata lagi ke Israel, jadi tidak perlu membahas hal ini,” kata Tajani, menurut laporan dari kantor berita Italia ANSA.
Baca juga: Sniper IDF Bidik Warga Sipil Gaza, Memperpanjang Genosida oleh Tentara Israel di Gaza, Kata Hamas
2. Jepang
Sekutu terdekat Israel, Jepang mulai memutus kemitraannya dengan pemerintah Israel lewat penangguhan ekspor senjata dari perusahaan Jepang Itochu Corporation ke produsen senjata Israel Elbit Systems. Adapun penangguhan ini mulai dilakukan mulai akhir bulan lalu.
“Itochu berencana mengakhiri kerja sama dengan Israel untuk mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina,” kata Kepala Keuangan Itochu Tsuyoshi Hachimura.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya kritik internasional dan Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
3. Spanyol
Menyusul yang lainnya pemerintah Spanyol turut mengambil sikap tegas kepada tentara Zionis dengan cara menangguhkan semua izin ekspor senjata ke Israel. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, dalam sebuah wawancara pekan lalu.
“Peristiwa yang terjadi pada bulan tersebut dan seterusnya membuat kita menyadari pentingnya solusi yang adil dan permanen terhadap permasalahan rakyat Palestina, Spanyol tidak ingin melihat kekerasan di wilayah tersebut meningkat,” ungkap Menteri Luar Negeri Spanyol.