Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Roket Hizbullah Hantam Safad Israel Utara, Tentara IDF Tewas
TRIBUNNNEWS.COM - Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dilaporkan melancarkan serangan yang ‘belum pernah terjadi sebelumnya’ terhadap wilayah Israel utara, Rabu (14/2/2024).
Akibat serangan Hizbullah tersebut, Setidaknya satu tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka setelah roket dari kelompok Lebanon tersebut menghantam kota Safad yang diduduki Israel di utara.
Baca juga: Hizbullah Sudah Serang Israel 1.013 Kali: Sebanyak 80.000 Pemukim Yahudi Terusir dari Utara
Beberapa roket ditembakkan dari Lebanon menuju beberapa lokasi Israel, termasuk pangkalan udara Meron dan markas komando utara Israel di Safad, media Ibrani melaporkan.
Sebuah roket langsung menghantam lokasi komando utara.
“Banyak peluncuran yang diidentifikasi melintasi dari Lebanon ke wilayah Netua, Manara, dan ke pangkalan IDF di Israel utara,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.
Akibat serangan roket tersebut, seorang tentara IDF tewas dan beberapa tentara IDF lainnya terluka.
Salah satu korban luka diterbangkan ke rumah sakit di Haifa karena pecahan peluru di tengkoraknya, The Times of Israel melaporkan.
Hizbullah belum mengumumkan serangan tersebut di halaman media militernya.
Baca juga: Ancaman Hizbullah Bukan Isapan Jempol, Keamanan Israel: 1.500 Roket Bakal Hantam Tel Aviv Tiap Hari
Serangan Terbesar, Ben Gvir: Ini Perang!
Beberapa media Israel menyebut serangan itu sebagai serangan yang “belum pernah terjadi sebelumnya,”.
Media Israel juga menggambarkan serangan Hizbullah ini merupakan serangan terbesar dan paling serius sejak pertempuran meletus di perbatasan Lebanon pada Oktober tahun lalu.
“Ini bukan tetesan [roket], ini perang! Sudah waktunya untuk meninggalkan ‘konsepsi’ di utara juga,” kata Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir.
Dia juga menyerukan peningkatan dan perubahan taktik Israel melawan perlawanan Lebanon merujuk pada kritik yang menghantam IDF karena cenderung defensif di utara demi menghindari terbentuknya front baru di tengah Perang Gaza yang masih berkobar.
Baca juga: Biasanya Menyerang, Tentara Israel Kini Diajari Bertahan: Gali Lubang Berdiam di Perbatasan Lebanon
Anggota Knesset dan mantan menteri keuangan Avigdor Lieberman mengatakan “garis merah telah berubah menjadi bendera putih” dan “kabinet perang Israel telah menyerah pada Hizbullah dan kehilangan wilayah utara.”
Pidato Hassan Nasrallah
Serangan itu terjadi satu hari setelah pidato pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
“Siapa pun yang mengancam kami dengan perluasan perang, kami mengancamnya dengan perluasan juga,” kata Nasrallah.
Pemimpin perlawanan tersebut bersumpah Hizbullah tidak akan berhenti berperang sampai perang di Gaza berakhir.
Dia juga menolak usulan baru-baru ini yang dibuat oleh negara-negara barat, termasuk Perancis dan Amerika Serikat, untuk mengurangi ketegangan di wilayah selatan melawan Israel.
“Delegasi yang datang ke Lebanon ini mencoba mengintimidasi kami… upaya ini sia-sia, dan manfaat yang mereka berikan kepada kami tidak dapat mempengaruhi posisi kami dan tidak akan menghentikan front ini.”
(oln/tc/almydn/*)