Militer Israel mencegah petugas medis untuk merawat pasien yang terluka.
Aktivis dan jurnalis terluka saat melarikan diri dari Rumah Sakit Nasser
Aktivis bernama Saleh al-Jafarawi dan fotografer Mohammed Salama terluka setelah mereka dievakuasi dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza, menuju Rumah Sakit Kuwait di Rafah, menurut rekaman di media sosial yang dirangkum Aljazeera.
Al-Jafarawi mengatakan bahwa mereka terluka, bersama dengan seorang dokter Palestina, saat melintasi jalur yang dianggap aman oleh Israel.
Aktivis Palestina tersebut mengatakan pasukan Israel menargetkan orang-orang yang melintasi jalur tersebut dengan sebuah rudal dari pesawat pengintai.
Serangan itu menyebabkan banyak orang terluka.
Di saat yang sama, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara Israel menyerbu Kompleks Medis Nasser di Khan Younis setelah menghancurkan tembok selatan.
Militer Israel menargetkan garasi ambulans dan tenda-tenda pengungsi Palestina, dan melibas kuburan massal di dalam kompleks tersebut, kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian, dalam sebuah pernyataan.
Tentara memerintahkan administrasi rumah sakit untuk memindahkan semua pasien, termasuk yang berada dalam perawatan intensif dan kamar bayi, ke bagian yang lebih tua di kompleks tersebut.
Enam pasien yang menggunakan ventilator turut dipindahkan.
Tentara Israel mengklaim para sandera ditahan di Rumah Sakit Nasser, tanpa memberikan bukti
Tanpa memberikan bukti, tentara Israel mengatakan mereka memiliki informasi bahwa Hamas menahan tawanan di Rumah Sakit Nasser.
Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan bahwa sejak 7 Oktober, IDF (tentara Israel) beroperasi dengan tujuan untuk memberantas Hamas dan membawa pulang sandera.
Baca juga: Brigade Givati Tolak Perintah Operasi ke Gaza: Israel Krisis Tentara, Wajib Militer Tebang Pilih
Nasser, rumah sakit "kunci" untuk seluruh Gaza
PBB mengatakan pekan lalu bahwa tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi penuh di Gaza.
Hanya 13 dari 36 rumah sakit di seluruh wilayah tersebut yang beroperasi pada kapasitas tertentu.
Pada hari Rabu, Ketua Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia terkejur dengan laporan dari Rumah Sakit Nasser, yang dia sebut sebagai tulang punggung sistem kesehatan di Gaza selatan.