News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ismail Haniyeh: Sikap Hamas Tegas, Penghentian Total Perang Tak Bisa Ditawar Israel 

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin gerakan Hamas Palestina Ismail Haniyeh berbicara di rapat umum selama kunjungannya ke kota Saida di Lebanon selatan, pada 26 Juni 2022.

Ismail Haniyeh: Sikap Hamas Tegas, Penghentian Total Perang Tak Bisa Ditawar Israel 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas, hari ini Sabtu (17/2/2024) mengeluarkan pernyataan melalui kepala biro politiknya Ismail Haniyeh.

Haniyeh menekankan kalau Hamas akan selalu merespons secara positif dan dengan tanggung jawab yang tinggi opsi-opsi yang diajukan mediator gencatan senjata dalam perang Gaza melawan tentara Israel.

Baca juga: Menteri Israel: Perang Lawan Hamas Jalan Terus Saat Ramadan, Mesir Bantu Siapkan Serbuan Rafah

Sikap Hamas itu, kata dia, demi menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina, mengakhiri pengepungan yang tidak adil, mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, dan memulai rekonstruksi, termasuk lokasi-lokasi penampungan penduduk.

Dia lebih lanjut menambahkan kalau Hamas telah menunjukkan 'fleksibilitas ekstrim' dalam menangani poin-poin yang disebutkan di atas dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Namun, menurut dia, sangat jelas terlihat kalau Israel secara sengaja dan terus-menerus bermanuver dan menunda semua hal-masalah yang menjadi perhatian pihak Palestina.

Israel, kata dia, hanya fokus pada kepentingannya mengenai pembebasan para tawanan Israel yang berada di tangan milisi pembebasan Palestina di Gaza.

Baca juga: 9 Jam Penyerbuan, Operasi Gabungan Militer Israel Tangkap Pemimpin Brigade Al Qassam di Jenin 

Gambar ini diambil saat tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 27 Januari 2024, menunjukkan sebuah tank tentara Israel meluncur melewati masjid Hamzah yang rusak di distrik al-Amal di kota utama Khan Yunis di selatan Gaza, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Nicolas GARCIA / AFP)

Haniyeh menegaskan sikap Hamas, hal yang tidak bisa ditawar oleh Israel dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera adalah:

  • Penghentian total agresi Israel terhadap Gaza
  • Penarikan penuh pasukan IDF dari Gaza
  • Pencabutan blokade yang tidak adil terhadap Gaza
  • Penyediaan tempat penampungan yang aman dan layak bagi semua pengungsi dan tunawisma Palestina akibat agresi Israel.

Dia juga menekankan syarat kembalinya para pengungsi Palestina ke utara Gaza dan penghentian perang kelaparan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, serta komitmen untuk melakukan rekonstruksi.

Dia menyebut permintaan terakhir ini sebagai permintaan kemanusiaan, karena terdapat konsensus universal di PBB, lembaga-lembaga hak asasi manusia, dan keputusan Mahkamah Internasional mengenai pentingnya permintaan tersebut, yang mendesak Israel untuk mematuhinya.

Haniyeh juga menambahkan, mencapai kesepakatan pertukaran tahanan di mana tahanan Palestina yang paling lama menjalani hukuman akan dibebaskan adalah salah satu tujuan negosiasi.

Dia juga menekankan kalau Hamas akan melakukan segalanya untuk menghentikan pertumpahan darah yang dilakukan terhadap rakyatnya oleh pendudukan Israel.

Baca juga: Kalah Telak, Media Israel: Kesepakatan Gencatan Senjata Baru, Nama-Nama Besar Palestina Bakal Bebas

Warga Palestina memeriksa kehancuran akibat serangan Israel terhadap rumah mereka di desa Khuzaa, sebelah timur Khan Yunis dekat pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza selatan pada 27 November 2023, di tengah gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Pemerintah Israel hari ini mengatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu Hamas bahwa “opsi untuk perpanjangan” gencatan senjata di Jalur Gaza terbuka. (SAID KHATIB / AFP)

134 Hari Bombardemen Tanpa Pandang Bulu

Selama 134 hari berturut-turut, pendudukan Israel melanjutkan bombardemen tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza.

Tentara Israel juga melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan cedera.

Kementerian Kesehatan di Gaza hari ini mengumumkan kalau jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 28.858 orang, ditambah 68.667 orang terluka.

Dalam 24 jam terakhir, pasukan pendudukan Israel melakukan 9 pembantaian terhadap keluarga di Gaza, membunuh 83 warga Palestina dan melukai 125 lainnya.

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini