News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

AS Akui Houthi Berhasil Tembak Jatuh Drone MQ-9 Reaper, Rugi 30 Juta Dolar untuk Kedua Kalinya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MQ-9 Reaper terbang di atas Test and Training Range Nevada pada 30 Agustus 2023. Houthi menembak jatuh drone MQ-9 Reaper Amerika di lepas pantai Yaman pada hari Senin, insiden kedua sejak November 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi menembak jatuh drone MQ-9 Reaper Amerika di lepas pantai Yaman pada hari Senin (19/2/2024), dua pejabat AS mengonfirmasi kepada Business Insider.

Ini adalah keberhasilan Houthi kedua sejak awal November dalam menghancurkan drone Reaper AS.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan Teluk Aden antara militer Barat dan kelompok yang didukung Iran itu.

Houthi sebelumnya mengklaim telah menembak jatuh Reaper di atas Yaman barat dengan rudal permukaan-ke-udara.

Houthi juga menerbitkan rekaman yang menunjukkan puing-puing drone yang hancur.

Klaim dan dan video tersebut tidak dapat diverifikasi.

Namun para pejabat AS pada hari Selasa mengatakan bahwa memang benar Reaper itu ditembak jatuh oleh kelompok Houthi di lepas pantai Yaman pada Senin pagi waktu setempat.

Dalam gambar selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi, menampilkan puing-puing pesawat tak berawak AS yang ditembak jatuh pada 20 Februari 2024 di provinsi Alhudaydah, Yaman. (Houthi Movement)

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan, Houthi menggunakan rudal permukaan-ke-udara untuk menjatuhkan drone tersebut.

Kurang dari tiga bulan sebelumnya, Houthi juga sukses menembak jatuh drone Reaper Amerika di lepas pantai Yaman saat pesawat tersebut terbang melalui wilayah udara internasional.

Pada bulan Juni 2019 lalu, Houthi juga berhasil menjatuhkan MQ-9 dengan rudal permukaan-ke-udara.

Drone Reaper dapat dipersenjatai dengan baik dengan rudal Hellfire dan bom presisi, serta mampu beroperasi di ketinggian untuk jangka waktu yang lama.

Baca juga: Houthi Makin Ganas, Untuk Pertama Kalinya Tenggelamkan Kapal Inggris di Laut Merah

MQ-9, yang berharga sekitar $30 juta (Rp470 miliar) dan memiliki lebar sayap lebih dari 6 meter lebih panjang dari F-15 Eagle, dapat digunakan untuk mengumpulkan intelijen berharga dan melakukan serangan tingkat tinggi untuk militer AS.

Reaper ini dapat berkeliaran selama satu hari, memungkinkan pengendalinya dapat dengan cepat menghancurkan target darat yang ditemukan Hellfires.

Kemampuan ini membuat Reaper berguna dalam upaya AS menghentikan rudal Houthi sebelum mereka menembaki kapal internasional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini