TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Hizbullah mengancam bahwa rudal kelompok mereka dapat menjangkau seluruh wilayah pendudukan Israel, tidak hanya wilayah utara.
Hassan Fadlallah, yang juga anggota parlemen Lebanon, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Al-Jazeera pada 19 Februari, Israel tidak dalam posisi untuk menentukan persyaratan.
"Setiap titik di Israel berada dalam jangkauan rudal Hizbullah. Kelompok Perlawanan telah mempersiapkan semua skenario dan siap menghadapi kemungkinan terburuk," ujarnya.
Pernyataan Fadlallah muncul saat bentrokan antara Hizbullah dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semakin sering terjadi dan mematikan.
Analis Pakar
Seth J. Frantzman, seorang jaksa dari Foundation for Defense of Democracies (FDD), lembaga penelitian yang berbasis di Washington, DC yang berfokus pada keamanan nasional dan kebijakan luar negeri, memberikan tanggapannya mengenai pertempuran antara Hizbullah dan Israel.
“Ancaman berkelanjutan Hizbullah yang menargetkan seluruh wilayah pendudukan Israel dengan rudal menunjukkan betapa mengerikannya kelompok yang didukung Iran itu," ujarnya, dilansir fdd.org.
"Hizbullah telah menimbun sejumlah besar roket, drone bersenjata, rudal anti-tank, dan amunisi berpemandu presisi dalam beberapa tahun terakhir."
"Hizbullah telah menembakkan lebih dari 2.000 roket ke Israel sejak mereka memilih untuk mendukung serangan Hamas."
"Ancaman yang terus berlanjut dari Hizbullah menunjukkan bahwa mereka tidak tergoyahkan dan bersedia mengambil risiko."
Sementara itu Enia Krivine, Direktur Senior Program Israel dan Jaringan Keamanan Nasional FDD mengatakan:
“Ancaman Hizbullah dirasakan oleh warga Israel di seluruh negeri."
Baca juga: Media Prancis: Ledakan di Terowongan Hizbullah Bisa Guncang Israel
"Tidak ada yang lebih menyadari ancaman ini selain puluhan ribu warga Israel yang mengungsi dari rumah mereka di Israel utara."
"Perang ini tidak akan berakhir bagi warga Israel sampai Hizbullah disingkirkan dari Lebanon selatan."
Israel minta bantuan internasional sambil terus menyerang Gaza
Sambil terus menyerang Gaza, Israel malah meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dan membujuk Hizbullah untuk memindahkan pasukan dan senjata mereka menjauh dari perbatasan Israel-Lebanon, sebaiknya di utara Sungai Litani seperti yang disyaratkan oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Komunitas internasional yang dipimpin oleh Perancis itu, meminta menawarkan proposal kompromi yang mengusulkan untuk menjauhkan Hizbullah 10 km dari perbatasan.
Dalam pidatonya pekan lalu, Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah mencemooh prospek tersebut.
Ia mengatakan bahwa akan lebih mudah membawa sungai ke perbatasan, dibandingkan Hizbullah ke sungai.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, memperingatkan pada tanggal 16 Februari, jika solusi diplomatik tidak ditemukan, Israel akan terpaksa bertindak untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan dan mengembalikan penduduk.
"Jika hal ini terjadi, Lebanon juga akan menanggung akibatnya yang sangat besar," ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)