Action Against Hunger mengatakan hampir semua warga Palestina di Gaza tidak makan pada siang hari.
Bahkan, beberapa keluarga di Gaza terpaksa melewatkan siang dan malam tanpa makan.
Penghancuran produksi pangan dan infrastruktur penyaluran serta pembatasan impor telah mengurangi akses terhadap pangan.
Makan roti terbuat dari pakan hewan
Keluarga Maazize Nabhan menjadi salah satu keluarga di Gaza yang terpaksa memakan makanan hewan.
Anak perempuan keluarga Nabhan yang masih bocah diberi roti bundar yang terbuat dari makanan hewan.
Roti dari makanan hewan itu adalah satu-satunya yang bisa diberikan oleh Maazize kepada anak-anaknya yang lapar.
“Tak ada tepung, tak ada makanan, kami mencari satu kg beras di supermarket,” ujar Maazize dikutip dari ABC News.
Baca juga: Pakar Israel Cemas, Sebut Perang Israel-Hizbullah Bisa Bikin Keduanya Hancur Total
“Anak-anak pergi ke supermarket dan mereka kembali dengan tangan kosong dan berkata, ‘Tidak ada beras.’”
Keluarga Nabhan kemudian memutuskan untuk membuat “roti” dari bahan yang awalnya mereka sangka sebagai sekantong tepung dengan harga mahal.
Namun, yang disangka tepung itu ternyata makanan keledai.
“Kami berharap itu gandum dan ternyata jelai,” kata Maazize.
Dia menyebut orang yang memakannya akan bermasalah perutnya.
“Kami penasaran mengapa setiap orang mengaku sakit perut.”
Gaza bagian utara menjadi wilayah paling parah mengalai krisis pangan.