News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Biden Bilang Gencatan Senjata Bisa Dimulai Senin, Hamas Bilang Tipu-tipu, Qatar: Negosiasi Deadlock

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bombardemen di Kota Rafah oleh Jet Tempur Israel.

Biden Bilang Gencatan Senjata Bisa Dimulai Senin, Hamas Bilang Tipu-tipu, Qatar: Negosiasi Lagi Deadlock

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa berlaku segera pada Senin (4/3/2024) mendatang.

Optimisme Biden itu dilontarkan setelah perundingan gencatan senjata yang dipimpin Qatar dipercepat.

Baca juga: Israel Setuju Usulan Baru dalam Proposal Gencatan Senjata di Paris, Netanyahu Omeli Bos Mossad

Israel dan Hamas telah melakukan perundingan mengenai gencatan senjata melalui mediator Qatar, Mesir, dan AS selama berbulan-bulan.

Belakangan, para perwakilan mediator itu berusaha mencapai kesepakatan sebelum dimulainya bulan suci Ramadan pada 10 Maret.

Terkait proses negosiasi yang sedang berlangsung, Joe Biden mengatakan, belum ada kata sepakat di antara kedua pihak, namun sinyal kearah kesepakatan semakin terlihat.

“Kita belum selesai,” kata Biden kepada wartawan.

“Harapan saya adalah Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata,” katanya.

Militan Hamas mengawal pembebasan sandera yang berlangsung pada November 2023. (Anadolu Agency)

Isi Draft Kesepakatan Gencatan Senjata

Sumber yang mengetahui draft-draft kesepakatan tersebut mengatakan perjanjian tersebut akan menghasilkan jeda 40 hari dalam semua operasi militer di Gaza dan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, menurut laporan Reuters.

Kesepakatan tersebut akan mencakup perbaikan rumah sakit dan fasilitas pangan di Gaza, pengiriman 500 truk bantuan setiap hari ke wilayah kantong tersebut, dan pengiriman ribuan tenda dan karavan untuk para pengungsi.

Jika disetujui, Hamas akan membebaskan 40 sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua, serta orang-orang yang sakit.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 400 tahanan Palestina dengan janji tidak akan menangkap kembali mereka.

Sekitar 130 sandera yang disandera dari Israel selama serangan Hamas pada 7 Oktober masih ditahan di Gaza, jumlah tersebut mencakup sekitar dua lusin orang yang diyakini para pejabat Israel telah tewas.

Baca juga: Brigjen IDF Ingatkan Netanyahu, Serbuan ke Rafah saat Ramadan Bisa Picu Perang di Yudea dan Samaria 

Qatar: Negosiasi Masih Deadlock

Perkembangan terbaru terkait negosiasi tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengungkapkan pada Selasa (27/2/2024) kalau belum ada kemajuan dalam negosiasi seputar pertukaran tawanan tidak langsung antara pendudukan Israel dan Kelompok Perlawanan Palestina di Gaza.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini