News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Biden Bilang Gencatan Senjata Bisa Dimulai Senin, Hamas Bilang Tipu-tipu, Qatar: Negosiasi Deadlock

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bombardemen di Kota Rafah oleh Jet Tempur Israel.

Dalam konferensi pers, Majed al-Ansari mengatakan, "tidak ada terobosan yang dapat diumumkan,".

Meski begitu, dia menekankan kalau Doha "optimis" dengan perundingan mediasi.

Menurutnya, Qatar sedang “menekan keras” perjanjian yang diusulkan di Paris. 

Soal pernyataan Biden soal gencatan senjata sementara di Gaza dapat dicapai pada Senin depan, juru bicara tersebut menekankan, "tidak mungkin untuk mengomentari” pernyataan Biden.

Asap mengepul diatas Khan Yunis di Jalur Gaza Selatan selama pemboman Israel pada 18 Februari 2024, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok pejuang rakyat Palestina Hamas. dari sejumlah sumber Israel menargetkan Kota Rafah untuk menjadi sasaran berikutnya. (SAID KHATIB/AFP) (AFP/SAID KHATIB)

Hamas Tak Puas, Sebut Narasi Tipu-tipu AS

Pada hari ini,  sumber senior yang dekat dengan perundingan di Paris diduga memberi tahu Reuters kalau Gerakan Perlawanan Palestina Hamas sudah menerima draft perjanjian yang diusulkan.

Menurut kantor berita tersebut, usulan (draft) kesepakatan tersebut mencakup penghentian semua “operasi militer” selama 40 hari dan pertukaran tahanan Palestina dengan tawanan Israel dengan perbandingan 10 banding 1.

Selain itu, rumah sakit dan fasilitas pangan di Gaza akan diperbaiki, bantuan 500 truk akan diizinkan masuk ke wilayah tersebut setiap hari, dan ribuan tenda serta karavan akan disediakan untuk menampung warga Palestina yang terlantar.

Rancangan tersebut juga menyebutkan kalau Israel akan membebaskan sekitar 400 warga Palestina yang mereka tahan dengan syarat mereka tidak ditahan lagi dan sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan 40 tawanan Israel, sumber tersebut menambahkan.

Menanggapi laporan tersebut, Ahmad Abdul Hadi, perwakilan Hamas di Lebanon, mengatakan kepada Al Mayadeen pada Selasa kalau bocoran yang dilakukan Reuters adalah bagian dari perang psikologis yang sesuai dengan narasi dan gagasan yang ingin dilestarikan oleh Amerika Serikat (AS).

Dia mencatat, pihak milisi Perlawanan tidak puas usulan tersebut, dan menambahkan kalau mereka tidak akan berkompromi dengan tuntutan mereka, khususnya "mengenai gencatan senjata dan mencapai kesepakatan yang terhormat dan serius".

Hamas meminta, perang dihentikan total dan Israel menarik penuh pasukannya dari Gaza, sesuatu yang disebut PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai 'delusi'.

Baca juga: Israel Setuju Usulan Baru dalam Proposal Gencatan Senjata di Paris, Netanyahu Omeli Bos Mossad

Abdul Hadi kemudian menegaskan, kelompok milisi Perlawanan bermaksud untuk mencapai kesepakatan yang menjamin tuntutan rakyatnya, karena Palestina telah banyak berkorban, dan menekankan bahwa "Israel tidak akan mendapatkan keuntungan melalui mediasi apa yang tidak dapat dicapai di medan perang."

Dia mengungkapkan, draft yang bocor tersebut memang merupakan bagian dari perundingan Paris namun murni saran AS dan Israel, yang kini berusaha memberikan ilusi kepada publik kalau  Hamas menyetujuinya .

Dia menegaskan kembali kalau “segala sesuatu yang dibagikan (diberitakan) tidaklah serius. tapi taktik untuk bermanuver dan menekan kelompok milisi Perlawanan."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini