Gagasan Jerman menyediakan rudal Taurus ke Ukraina telah menjadi isu pelik bagi Kanselir Olaf Scholtz.
Setelah kebocoran tersebut, ia menegaskan kembali posisinya bahwa kendali atas target senjata hanya dapat dijamin dengan menempatkan pasukan Jerman di Ukraina, sebuah perkembangan yang ia tolak.
Rudal-rudal tersebut dilaporkan memiliki jangkauan lebih dari 500 km, yang berarti rudal tersebut dapat digunakan untuk menyerang Moskow, menurut media Jerman.
Ada Rekaman Lain
Para pejabat Rusia menafsirkan diskusi tersebut sebagai bukti bahwa militer Jerman sedang mempersiapkan perang dengan Rusia – sebuah gagasan yang ditolak oleh Berlin – dan menyebutnya sebagai aib bagi Berlin.
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menyebutkan kebocoran tersebut dalam pidatonya pada hari Senin dan juga mengemukakan “rekaman lain” yang belum dipublikasikan.
Medvedev memperingatkan negara Jerman jika para pejabat militer mereka sedang mempersiapkan peperangan langsung dengan Rusia.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, Medvedev mengatakan, ada rencana
“Jerman sedang mempersiapkan perang dengan Rusia,” kata Medvedev, memperingatkan di saluran Telegram-nya pada hari Minggu (3/3/2024).
Medvedev mengatakan, rekaman percakapan perwira Jerman yang disadap membahas potensi serangan di Jembatan Krimea tidak meninggalkan keraguan bahwa Berlin sedang mempersiapkan konflik militer dengan Moskow.
Menurut Medvedev, Jerman akan berpura-pura tidak mengetahui apa pun tentang diskusi militer yang sedang berlangsung.
Dia juga menyatakan bahwa pihak berwenang Jerman dapat menyebut percakapan yang bocor tersebut sebagai murni hipotesis dan mengatakan bahwa militer “terobsesi untuk memainkan pertempuran tiruan.”