TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Militer China menggelar simulasi peperangan udara dengan menampilkan pesawat siluman mereka J-20 versus Rafale.
Dalam simulasi ini, digambarkan J-20 milik angkatan udara Tiongkok atau PLAAF terlibat bentrok dengan India.
Hasil dari simulasi tersebut, J-20 PLAAF berhasil merontokkan 17 jet tempur Dassault Rafale dari Angkatan Udara India [IAF].
Klaim sepihak ini diungkapkan seorang pilot China dari Wing Udara Wang Hai dari Komando Teater Timur PLA.
Pilot menyatakan bahwa ia dan rekan satu timnya berhasil menjatuhkan jet Rafale selama uji coba simulasi tersebut.
Pakar militer udara China, Fu Qianshao, ketika berbicara kepada media pemerintah Tiongkok, Global Times, mengklaim bahwa kemampuan J-20 lebih unggul dari pesawat tempur Barat generasi sebelumnya.
Jika spekulasi ini benar, maka latihan ini sekali lagi menunjukkan keunggulan besar yang dimiliki J-20 dibandingkan jet generasi sebelumnya.
"Hal ini karena kemampuan superior J-20 dalam hal siluman, kesadaran situasional, kemampuan manuver, dan persenjataan,” kata pakar Tiongkok tersebut.
Fu juga menyoroti bagaimana desakan Beijing agar latihan perang saat ini mendekati pertempuran di kehidupan nyata mungkin akan memberikan keuntungan dalam konflik di masa depan.
“Pelatihan Tiongkok saat ini berorientasi pada pertempuran nyata, dan jika J-20 dapat memperoleh keunggulan luar biasa dalam pertempuran tiruan, maka J-20 juga akan melakukan hal yang sama dalam pertempuran nyata."
Di sisi lain, pakar militer China terus mengklaim Rafale buatan Prancis tidak setara dengan J-20 yang berteknologi siluman.
“Rafale hanyalah jet tempur generasi ketiga lebih (atau generasi keempat lebih dalam klasifikasi Barat), yang mengakibatkan kesenjangan generasi dengan J-20, dan akan sangat sulit menghadapi jet tempur keempat (kelima) yang memiliki kemampuan siluman. jet tempur generasi seperti J-20.”
Spesifikasi maupun detail dari teknologi J-20 memang belum banyak diumbar ke publik sejauh ini.
Namun, salah satu fitur penting J-20 adalah radar Active Electronically Scaned Array (AESA), yang dianggap sebagai salah satu teknologi radar tercanggih di dunia.