News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Militer China Klaim J-20 Berhasil Hancurkan 17 Jet Tempur Rafale Musuh dalam Simulasi Perang

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

China mengklaim jet tempur J-20 (kanan) mereka berhasil menjatuhkan 17 Rafale AU India dalam sebuah simulasi perang.

Meskipun Rafale dilengkapi dengan AESA, radar AESA J-20 diklaim Tiongkok memiliki sistem deteksi inframerah atau listrik-optik yang dipasang di "dagu" pesawat, sehingga memberikan jangkauan 360 derajat kepada pilot J-20.

"Selain itu, J-20 juga dapat mengakses data real-time dari satelit militer Tiongkok, sehingga pilot mengubah tindakan sesuai dengan kebutuhan situasi."

Di sisi lain, para ahli militer India menegaskan bahwa meskipun J-20 memiliki keunggulan di atas kertas, catatan tempur dan kapasitas multifungsi Rafale menjadikannya musuh yang dapat diandalkan.

Pada akhirnya, catatan tempur Rafale yang mengesankan, yang telah dibuktikan di berbagai medan perang selama dua dekade, memberinya reputasi yang luar biasa.

Oleh karena itu, meskipun jet baru seperti J-20 mungkin memiliki teknologi tercanggih, mereka harus membuktikan diri dalam pertempuran nyata untuk mendapatkan "rasa hormat" yang sama.

Sebagai informasi, simulasi perang modern tidak hanya menampilkan manuver strategis dalam skenario medan pertempuran yang direplikasi.

Simulasi ini juga berfungsi sebagai alat yang efektif untuk membandingkan persenjataan antara berbagai angkatan bersenjata, yang sering kali mengungkapkan kerentanan yang signifikan baik dalam strategi taktis maupun penggunaan senjata.

Latihan simulasi militer, sederhananya, mempersiapkan prajurit untuk skenario pertempuran nyata.

Para pembuat skenario menciptakan suasana yang mencerminkan ketidakpastian dan tantangan perang, sehingga memungkinkan pasukan untuk menyempurnakan keterampilan dan meningkatkan kesiapan mereka.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa kemenangan J-20 mungkin tidak mencerminkan kondisi dunia nyata.

Mereka yang meragukan klaim Tiongkok berpendapat bahwa latihan tiruan itu bias untuk mendukung J-20 – sesuatu yang tidak akan terjadi dalam pertempuran sebenarnya.

Apa pun itu, hasil simulasi ini patut menjadi bahan evaluasi bagi Indonesia yang kini tengah menunggu pesawat tempur Rafale bergabung ke jajaran TNI AU.

Dalam skenario terburuk, bukan tidak mungkin di masa depan, Rafale TNI AU akan berhadapan dengan AU China, terutama jika konflik Laut China Selatan semakin memanas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini