Survei menanyakan status interaksi di antara orang-orang yang terkena dampak bencana dan kegiatan untuk membangun komunitas lokal.
Meskipun jumlahnya meningkat, 18 % mengatakan jumlahnya "sedikit menurun", dan 16% mengatakan "menurun", dan lebih dari 30% orang menjawab bahwa jumlahnya menurun.
Banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak lagi dapat berpartisipasi dalam aktivitas karena penuaan penduduk dan arus keluar populasi.
Dan ketika NHK menanyakan beberapa jawaban tentang dampak berkurangnya interaksi, 50% mengatakan "Daya tarik tinggal di kota telah menurun".
Kemudian 26% mengatakan "Sistem pencegahan bencana lokal telah melemah," dan 26% mengatakan "Saya merasa terisolasi secara mental."
Meskipun kemajuan telah dicapai dalam pembangunan kembali perumahan dan infrastruktur di daerah yang terkena bencana, masih ada beberapa orang yang menderita luka emosional yang mendalam dan tidak dapat kembali ke kehidupan mereka sebelumnya dan merasa sulit untuk melangkah maju.
Selain itu, di perumahan umum bencana, orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi dan kecelakaan nuklir 13 tahun yang lalu, jumlah penghuninya semakin menua, dan jumlah acara sosial antar warga yang semula diadakan semakin berkurang.
Pemerintah telah memposisikan periode lima tahun sejak tahun 2021, yang menandai 10 tahun sejak gempa bumi, sebagai “Masa Pemulihan dan Revitalisasi Kedua,” dan terus memberikan dukungan intangible seperti perawatan psikologis dan pembangunan komunitas bagi para korban.
Hal itu dilakukan untuk mendukung kehidupan para korban bencana dari perspektif jangka panjang terus menjadi isu utama.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.