TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah Lebanon mengatakan telah menembakkan lebih dari 100 roket Katyusha ke beberapa pos militer Israel di al-Jalil dan Golan yang diduduki pada Selasa (12/3/2024), pagi waktu setempat.
Serangan ini sebagai tanggapan atas penembakan Israel di wilayah Bekaa malam sebelumnya.
Tidak ada laporan mengenai korban luka atau kerusakan setelah serangan tersebut, dikutip dari Asharq Al-Aswat.
Tembakan ratusan roket ini menjadi serangan terbesar sejak 8 Oktober 2024.
Sekitar 70 roket ditembakkan oleh Hizbullah pada gelombang pertama.
Sementara 30 roket lainnya ditembakkan pada gelombang kedua, dikutip dari Al Mayadeen.
"Salvo sekitar 100 roket ditembakkan ke Israel pagi ini,” tulis media Israel.
Media Israel menyebut operasi tersebut sebagai respons atas agresi di Baalbek tadi malam.
Serangan udara Israel di dekat kota Baalbek di Lebanon timur menewaskan satu orang pada Senin (11/3/2024).
Dewan Regional di Upper al-Jalil mengomentari serangan tersebut.
“Rudal melengkung diluncurkan ke wilayah Golan, diikuti oleh serangan roket lainnya yang ditembakkan dari Lebanon menuju Golan," kata Dewan Regional di Upper al-Jalil.
Ketua Dewan Tertinggi al-Jalil mengatakan Israel tidak mampu menggagalkan serangan tersebut.
Baca juga: Israel Mau Bangun Dermaga di Siprus: Jaga-Jaga Jika Pelabuhan Haifa Luluh Lantak oleh Hizbullah
“Israel telah kehilangan kekuatan pencegahannya dan gagal memulihkannya," katanya.
Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya akan menghentikan serangannya terhadap Israel jika gencatan senjata di Gaza.