Pembantaian Baru, Israel Tembaki Warga Gaza yang Antre untuk Dapat Bantuan Makanan pada 12 Maret
TRIBUNNEWS.COM- Israel melakukan pembantaian baru terhadap warga Gaza yang kelaparan.
Serangan baru ini terjadi di jalan yang sama dengan 'Pembantaian Tepung' yang terkenal bulan lalu.
Tentara Israel menembaki puluhan warga Palestina yang mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan pada 12 Maret, kantor Media Pemerintah Jalur Gaza mengumumkan.
“Tentara pendudukan sekali lagi menargetkan warga Palestina yang menunggu bantuan masuk di Bundaran Kuwait pagi ini, mengakibatkan sejumlah orang syahid dan puluhan lainnya terluka,” kata kepala kantor media Salama Maarouf pada hari Selasa.
“Kejahatan baru ini meningkatkan jumlah syuhada yang dibunuh oleh pendudukan saat menunggu bantuan di Bundaran Kuwait dan Jalan Al-Rashid, hingga lebih dari 400 syuhada, dan 1.300 orang terluka, sejauh ini,” tambah Salama.
Baca juga: Investigasi Media Inggris Ungkap Tentara Israel Edit Rekaman Udara Tragedi Tepung Berdarah Palestina
Pasukan Israel melakukan pembantaian terhadap warga Palestina yang kelaparan di Jalan Al-Rashid Gaza utara pada tanggal 29 Februari. Serangan brutal tersebut, yang menewaskan lebih dari seratus warga Palestina, kemudian dikenal sebagai insiden 'Pembantaian Tepung'.
Israel telah mengalihkan kesalahan melalui penyelidikan internal militer. Israel mengklaim sebagian besar kematian terjadi karena warga Palestina saling menginjak-injak hingga tewas saat mencoba mendapatkan karung tepung dari konvoi bantuan.
Tel Aviv juga mengklaim tentara melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang membahayakan pasukan.
Namun kesaksian yang dikumpulkan dari warga Palestina yang selamat dari pembantaian tersebut menggambarkan pasukan Israel melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke arah massa, menyebabkan para pencari bantuan berlarian dan truk-truk pergi.
Dokter di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa sebagian besar korban luka mengalami luka tembak, sehingga menunjukkan bahwa sebagian besar korban tewas akibat tembakan Israel.
Pada awal bulan ini, AS memveto pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mengutuk pembantaian tersebut, menandai kelima kalinya Washington memblokir pernyataan DK PBB atau resolusi gencatan senjata yang akan meminta pertanggungjawaban Israel atas kekejaman yang dilakukan di Gaza.
Israel terus mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Meskipun baru-baru ini Israel menyetujui penerjunan pesawat oleh angkatan udara Yordania dan AS – yang dianggap tidak cukup untuk pertahanan sipil Gaza – kelaparan telah melanda wilayah tersebut.
Sejak akhir pekan lalu, setidaknya belasan anak meninggal karena kelaparan dan kehausan yang parah di Gaza.
(Sumber: The Cradle)