Tapi, ia berhasil hidup hingga dijuluki manusia paru-paru besi selama 72 tahun.
Tak hanya itu, Paul juga melanjutkan hidupnya layaknya manusia normal.
Ia menjadi salah satu siswa pertama yang bersekolah di rumah lewat Dallas Independent School District.
Setelah lulus dari SMA, ia melanjutkan kuliah di Southern Methodist University.
Di tahun 1984, Paul memperoleh gelar Sarjana Hukum dari University of Texas di Austin.
Dua tahun kemudian, ia memulai kariernya sebagai pengacara selama beberapa dekade.
"Saya tahu jika saya ingin melakukan sesuatu dalam hidup saya, itu akan berkaitan dengan kekuatan mental," kata Paul kepada The Guardian pada 2020 silam.
Meski di tahun 1960-an kemajuan di bidang medis membuat paru-paru besi bisa digantikan ventilator, Paul tetap memilih tinggal di silindernya karena mengaku sudah terbiasa.
Ia pun dinobatkan sebagai manusia paru-paru besi yang hidup paling lama dalam sejarah oleh Guinnes World Records.
Selama menjadi manusia paru-paru besi, Paul membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas dasar, seperti maka dan minum.
Hampir sepanjang hidupnya, ia dibantu oleh teman sekaligus perawatnya, Kathy Gaines.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)