News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusia Batalkan Peluncuran Roket Soyuz Detik-detik Terakhir sebelum Lepas Landas, Ada Masalah Teknis

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roket Soyuz Rusia yang membawa tiga astronot Soyuz MS-25 dari Ekspedisi 71 terlihat di landasan peluncuran pada 21 Maret 2024, menjelang pembatalan menit-menit terakhir yang terjadi di Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

Sejak modul pertamanya diluncurkan pada akhir tahun 1998, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah mengorbit 250 mil di atas Bumi.

Namun, pada akhir tahun 2030, NASA berencana untuk menjatuhkan ISS ke laut setelah diganti dengan stasiun luar angkasa baru, NPR melaporkan.

NASA berkolaborasi dalam mengembangkan stasiun luar angkasa yang dimiliki, dibangun, dan dioperasikan oleh perusahaan swasta — baik Axiom Space, Voyager Space, atau Blue Origin.

NASA memberikan dana ratusan juta dolar kepada setiap perusahaan dan berbagi keahlian dengan mereka.

Pada akhirnya, mereka akan memilih satu perusahaan untuk bermitra secara resmi dan meminta mereka menggantikan ISS.

Stasiun Luar Angkasa Internasional dilihat dari SpaceX Crew Dragon Endeavour pada 8 November 2021. (NASA)

NASA mengatakan ini akan membantu mereka fokus pada eksplorasi luar angkasa, yang mereka anggap sebagai tugas yang jauh lebih sulit.

Namun, perusahaan mana pun yang mampu mengembangkan stasiun luar angkasanya sendiri, mendapatkan persetujuan dari pemerintah federal, dan meluncurkannya ke luar angkasa akan dapat menjalankan misi luar angkasa mereka sendiri, tanpa persetujuan NASA.

Phil McCalister, direktur Divisi Luar Angkasa Komersial NASA, mengatakan kepada NPR's Morning Edition bahwa NASA tidak ingin selamanya memiliki segala sesuatu di orbit rendah Bumi – yang berada hingga 1.200 mil di atas permukaan Bumi.

“Kami ingin menyerahkan hal-hal tersebut kepada organisasi lain yang berpotensi melakukannya dengan lebih hemat biaya, dan kemudian memfokuskan penelitian dan aktivitas kami pada eksplorasi luar angkasa,” kata McCalister.

McCalister mengatakan ISS bisa bertahan di luar angkasa lebih lama.

Tapi akan lebih hemat biaya jika NASA mengakuisisi stasiun baru dengan teknologi baru.

NASA kemudian akan beralih ke pembelian layanan dari entitas komersial dibandingkan dengan pemerintah yang membangun stasiun luar angkasa komersial generasi berikutnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini