News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Berdarah di Moskow

Wujud Solidaritas, Ribuan Warga Moskow Donorkan Darah usai Tragedi Penembakan Massal

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan warga Moskow melakukan aksi donor darah sebagai bentuk solidaritas bagi para korban penembakan massal yang terjadi di Crocus City Hall pada Jumat (22/3/2024) lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya lebih dari 4.000 orang melakukan aksi donor darah usai penembakan massal yang terjadi di sebuah gedung konser di Corcus City Hall di Moskow, Rusia pada Jumat (23/3/2024).

Dikutip dari media Tiongkok, CGTN, Kepala Departemen Medis Rusia, Olga Iechler mengungkapkan aksi donor darah ini sangat berguna bagi korban luka akibat tragedi berdarah tersebut.

Selain itu, aksi donor darah itu turut menyumbang penambahan stok darah secara nasional.

"Tentu saja, kita mempersiapkan apapun dan berguna untuk penambahan stok darah," ujarnya.

Olga mengatakan pihaknya telah menyediakan 12 mobil yang berkeliling di Moskow untuk orang-orang yang bersedia mendonorkan darahnya.

Di sisi lain, salah satu pendonor darah yang tidak ingin diungkap identitasnya mengungkapkan, aksi penembakan massal ini adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir.

Dia mengungkapkan aksi donor darah yang dilakukan semata-mata demi menolong orang yang menjadi korban.

"Tindakan seperti itu dikecam keras di Rusia. Saya bukan tentara. Saya tidak dapat menangkap teroris."

"Hal yang hanya dapat saya lakukan adalah menolong orang lain. Saya harap dengan darah saya, maka dapat menyelamatkan mereka (korban penembakan massal)," tuturnya.

Baca juga: Berkaca Kasus Penembakan Massal di Moskow, Ahli: ISIS Bikin Propaganda Rusia Tindas Umat Islam

Senada, warga Moskow lainnya mengungkapkan aksi donor darah yang dilakukannya adalah wujud kewajibannya sebagai masyarakat sipil.

"Ini adalah tugas warga negara untuk menolong siapapun yang menderita. Saya berada di pihak korban. Ini tragedi untuk siapapun," tuturnya.

Korban Tewas Tembus 133 Orang

Dilansir Reuters, korban tewas akibat tragedi ini bertambah menjadi 133 orang.

Sementara 100 orang lainnya menderita luka-luka akibat penembakan massal yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan ISIS tersebut.

Gubernur wilayah Moskow, Andrei Vorobyov mengungkapkan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam.

“285 orang terluka (termasuk delapan anak-anak), 133 orang di antaranya meninggal (termasuk tiga anak-anak)” katanya.

Putin Janji akan Lacak dan Hukum Pelaku

Sementara, Presiden Rusia, Vladimir Putin sudah berjanji akan melacak dan menghukum para pelaku dibalik tragedi berdarah tersebut.

Dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Putin menegaskan para pelaku merupakan teroris yang memiliki jaringan internasional.

Dia pun mengungkapkan siap bekerjasama dengan negara manapun untuk menangkap para pelaku.

"Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti."

"Siapapun mereka, siapapun yang membimbing mereka," tutur Putin.

Kronologi

Pemandangan yang menunjukkan gedung konser Balai Kota Crocus yang terbakar setelah insiden penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 22 Maret 2024. Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di gedung konser di pinggiran kota Moskow pada 22 Maret 2024, menyebabkan tewas dan terluka sebelum kebakaran besar menyebar ke seluruh gedung, wali kota Moskow dan kantor berita Rusia melaporkan. (STRINGER / AFP)

Dikutip dari BBC, peristiwa berawal ketika ada lebih dari 5.000 orang Rusia hendak menonton grup band rock, Picnic di Crocus City Hall di Moskow pada Jumat malam waktu setempat.

Tak berselang lama, orang-orang bersenjata dengan mengenakan kamuflase menyerbu masuk ke lobi gedung dan langsung merangsek ke lokasi konser digelar.

Seorang saksi mata mengungkapkan penembakan massal terjadi beebrapa menit sebelum grup band Picnic tampil.

Selain melakukan penembakan, para penyerang bersenjata itu turut membakar gedung dengan menggunakan bom molotov.

Hal tersebut membuat adanya kerusakan dan kebakaran di gedung tersebut.

Lantas, dikutip dari outlet berita Rusia, Baza, sebanyak 28 orang ditemukan tewas di toilet dan 14 orang lainnya tergeletak di tangga gedung tersebut.

Adapun peristiwa berdarah ini diklaim dilakukan oleh ISIS.

"Para petempur ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia ," tuturnya dalam sebuah pernyataan di Telegram dikutip dari AP pada Sabtu (23/3/2024).

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini