Israel telah melancarkan serangan udara yang kejam terhadap kota tersebut namun belum mengirimkan pasukan darat sesuai rencana.
Menurut PBB dan beberapa negara, operasi darat tersebut menimbulkan ancaman bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Resolusi yang didukung AS pada hari Jumat mengungkapkan keprihatinan atas rencana operasi di kota tersebut tetapi tidak secara eksplisit menuntut agar operasi tersebut dibatalkan.
Pemungutan suara tersebut menyusul beberapa veto AS terhadap resolusi gencatan senjata di Gaza, yang terakhir dilakukan pada tanggal 20 Februari.
Sementara itu, perundingan gencatan senjata tidak langsung – yang dimediasi oleh Washington, Kairo, dan Doha – terus terhenti karena Israel terus menolak pembukaan penyeberangan perbatasan dan distribusi bantuan yang cukup ke seluruh Gaza.
Pemungutan suara tersebut bertepatan dengan laporan PBB yang mengonfirmasi adanya tingkat penyakit dan kelaparan yang mengejutkan di bagian utara Gaza, di mana pasukan Israel terus melepaskan tembakan ke pusat-pusat bantuan dan warga Gaza mengantre untuk mendapatkan tepung yang sangat dibutuhkan.
(Sumber: The Cradle)