News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lebih dari 130 Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Setop Ekspor Senjata ke Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di Rumah Sakit Nasser dan daerah sekitarnya di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada tanggal 26 Februari 2024, yang digerebek pasukan Israel dua minggu sebelumnya setelah pertempuran berhari-hari, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan militan Hamas. - Pasukan Israel melancarkan serangan ke rumah sakit tersebut pada tanggal 15 Februari, bertindak berdasarkan apa yang dikatakan militer sebagai intelijen yang dapat dipercaya bahwa para sandera yang ditangkap dalam serangan itu ditahan di rumah sakit tersebut dan bahwa beberapa jenazah mungkin masih berada di dalam, namun kemudian mengakuinya. tidak menemukan bukti adanya sandera di sana. (Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Tekanan parlemen meningkat terhadap pemerintah Inggris untuk melarang penjualan senjata ke Israel.

Sebuah surat yang ditandatangani oleh lebih dari 130 anggota parlemen kepada Menteri Luar Negeri, David Cameron, menyoroti tindakan yang diambil oleh negara-negara lain, yang terbaru Kanada yang menghentikan semua ekspor senjata ke Israel.

Anggota parlemen yag menandatangani dokumen tersebut termasuk yang bergabung dengan anggota House of Lords, majelis tinggi parlemen Inggris, termasuk Nosheena Mobarik dari Partai Konservatif, Jonathan Oates dari Partai Demokrat Liberal, dan Natalie Bennett dari Partai Hijau.

Dalam surat tersebut, anggota parlemen mendesak pemerintahan untuk menyetop ekspor senjata ke Israel.

“Kami menulis surat ini sebagai anggota parlemen lintas partai yang meminta Anda untuk segera menangguhkan izin ekspor untuk transfer senjata ke Israel,” demikian isi surat anggota parlemen tersebut, dikutip dari The New Arab.

Merujuk perkataan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Amnesty International dan Human Rights Watch, Israel telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum Internasional di Gaza.

bisnis ekspor senjata ke Israel tidak dapat diterima sama sekali.

Ekspor Senjata ke Israel Tidak Dapat Diterima

Dalam surat tersebut, ekspor senjata ke Israel sangat tidak dapat diterima.

Mengingat penyelidikan PBB baru-baru ini menemukan bahwa jet tempur F-16 yang dibuat dengan suku cadang Inggris mungkin bertanggung jawab atas pemboman dokter Inggris di Gaza, dikutip dari The Guardian.

"Dalam konteks ini, 'bisnis seperti biasa' dalam ekspor senjata Inggris ke Israel sama sekali tidak dapat diterima," kata surat itu.

Surat tersebut juga menegaskan apabila persenjataan digunakan untuk melanggar hukum Internasional, maka pemerintah harus melakukan pencegahan.

Baca juga: Buruh di Inggris Blokir Pabrik Diduga Jual Senjata ke Israel, Desak Pemerintah Ikuti Jejak Kanada

“Baik hukum domestik maupun internasional mewajibkan pemerintah untuk mencegah pengiriman peralatan militer jika terdapat risiko yang jelas atau besar bahwa ekspor tersebut dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional atau hukum hak asasi manusia internasional," tulis surat itu.

Buruh di Inggris Blokir Pabrik yang Diduga Jual Senjata ke Israel

Ratusan anggota serikat pekerja Inggris memblokir pabrik senjata karena diduga memasok komponen atau senjata ke Israel.

Para buruh yang menggelar aksi demo tersebut mengungkapkan tujuan mereka adalah untuk mengganggu aliran senjata ke Israel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini