“Pesawat saat ini sangat bergantung pada GPS. Penggunaan GPS meringankan pilot dan perwira pertamanya dari beban pekerjaan selama penerbangan. Inilah sebabnya mengapa banyak kesalahan terjadi selama penerbangan – seperti [penerbangan] Turkish Airlines… pesawat masih menggunakan GPS,” kata orang dalam tersebut.
Middle East Airlines terbiasa mendarat di Beirut tanpa GPS.
Mereka telah menggunakan sistem pendaratan instrumen – yang memanfaatkan pancaran radio – untuk mendarat di sana sejak awal Perang Saudara Suriah.
Namun sistem itu memang memerlukan kerja tambahan dari pilot.
“Masalahnya kalau tidak sadar. Kami sudah terbiasa dengan daerah itu, kami biasa terbang mengikuti radar untuk datang ke Beirut,” kata Aziz.
“Tetapi jika Anda berasal dari luar dan tidak menyadarinya, ini adalah masalah bagi pilot yang datang ke Beirut setiap enam bulan sekali.”
(Sumber: The Cradle, the961, The National)