Teknologi Jamming Israel Bahayakan Pesawat yang akan Landing di Bandara Beirut, Begini Peristiwanya
TRIBUNNEWS.COM- Teknologi jamming Israel berperan dalam membahayakan keselamatan pesawat yang akan landing di Bandara Beirut.
Kementerian Luar Negeri Lebanon telah berjanji untuk mengajukan pengaduan terhadap Israel di PBB karena mengancam keselamatan penerbangan sipil.
Pesawat komersial yang tiba di Bandara Internasional Rafic Hariri Lebanon di Beirut baru-baru ini terpaksa menggunakan alternatif sistem GPS karena teknologi jamming Israel.
Sebuah penerbangan Turkish Airlines menghadapi beberapa kesulitan awal pekan ini saat turun menuju bandara Lebanon, memaksanya berputar-putar selama sekitar 40 menit sebelum kembali ke Turki.
“Jika mereka tidak menggunakan sinyal GPS, mereka akan menggunakan peralatan berbasis darat… yang tidak terpengaruh oleh spoofing [atau teknologi jamming] apa pun,” kata seorang sumber kepada The National pada 28 Maret.
Badan Penerbangan Sipil Lebanon baru-baru ini meminta agar maskapai penerbangan sipil menangguhkan penggunaan sistem GPS.
Akibatnya, Kementerian Luar Negeri Lebanon berjanji akan mengajukan pengaduan terhadap Israel ke Dewan Keamanan PBB karena membahayakan keselamatan penerbangan di wilayah udara bandara.
“Lebanon berencana untuk segera menyampaikan keluhannya kepada Dewan Keamanan PBB mengenai campur tangan Israel terhadap sistem navigasi dan keselamatan penerbangan sipil sejak awal konflik Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Lebanon dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Pihak berwenang juga mengatakan kurangnya keahlian keamanan siber di Lebanon telah memperburuk keadaan.
Menyusul serangan siber pada awal Januari, layar keberangkatan dan kedatangan di bandara Beirut mulai menampilkan pesan-pesan anti-Hizbullah.
Kekhawatiran ini muncul setelah ditemukannya jaringan mata-mata Israel yang luas di ibu kota Lebanon pada akhir Desember, yang melibatkan penggunaan peralatan pencitraan dan radio serta frekuensi yang sangat canggih yang tidak tersedia untuk masyarakat umum.
Akhir tahun lalu juga dilaporkan bahwa sejak dimulainya perang, beberapa pesawat kargo militer asing mendarat di bandara Beirut dan pangkalan udara Hamat di utara negara itu.
Pada saat itu, penerbangan misterius tersebut dikatakan berpotensi membawa alat pengacau, pemantauan, dan pelacakan, menurut surat kabar Lebanon Al-Akhbar.