Di dalam rumah sakit, tentara Israel membunuh, melukai, dan menahan ratusan warga Palestina, termasuk profesional kesehatan, pasien, dan pengungsi yang berlindung di gedung dan halaman rumah sakit.
Saksi mata melaporkan bahwa petugas Israel menggunakan beberapa warga sipil Palestina sebagai tameng manusia saat mereka menyerbu dan menggeledah gedung rumah sakit.
Salah satu cucu perempuan Sawada mengatakan kepada MEE tentara memberi tahu keluarganya, mereka akan membawa neneknya ke Rumah Sakit al-Shifa.
Namun tidak ada bukti bahwa sang nenek dibawa ke sana, karena dia masih ditahan di rumah ketika keluarganya pergi.
“Beberapa orang mengatakan kepada kami bahwa mereka melihat tentara membawanya keluar gedung menuju Rumah Sakit al-Shifa, namun kami tidak yakin apakah ini benar." kata Nawati.
"Orang-orang juga memberi tahu kami bahwa tentara mengebom gedung tersebut setelah orang-orang di sana dipaksa mengungsi."
“Kami tidak berdaya, kami tidak bisa melakukan apa pun untuknya."
"Rasa sakit ini sangat membebani hati kami. Kami hanya ingin tahu apakah tentara memang membawanya, atau dia ditinggal sendirian di rumah. Kami ingin tahu apa pun tentang dia.”
"Tidak bisa melakukan apa-apa sendiri"
Karena usia Naifa Rizq al-Sawada yang sudah renta dan berbagai penyakit yang dideritanya, keluarganya mengatakan kesehatan fisik dan mentalnya memburuk selama beberapa tahun terakhir.
Dia saat ini tidak dapat melakukan apa pun sendiri.
“Ibuku tidak bisa bergerak, makan, atau minum sendirian,” jelas Nawati.
Baca juga: Pria Bersenjata asal Israel Ditangkap di KL, Malaysia Tingkatkan Pengamanan Raja dan Perdana Menteri
"Ketika dia tidur, kami biasa membalikkannya ke kiri dan ke kanan agar tubuhnya tidak timbul bisul."
"Dia tidak bisa pergi ke kamar mandi sendirian, kami biasa membantunya."
"Dia bahkan tidak bisa berbicara sekarang; Kalau ditanya siapa namanya, dia tidak akan bisa menjawab."