News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ngeri! 46 Ribu Jembatan di AS Terancam Ambrol, Struktur Sudah Tua dan Kondisinya Buruk

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah jembatan besar dan ikonik di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat runtuh setelah ditabrak kapal kontainer, Selasa (26/3/2024) pagi. Di AS terdapat 46.000 jembatan yang memiliki struktur tua dan berada dalam kondisi buruk, bisa ambrol kapan saja bahkan hanya dengan satu pukulan.

TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, masyarakat internasional dikejutkan dengan kecelakaan kapal kargo yang merobohkan Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat.

Menyusul insiden tragis pada Selasa (26/3/2024), negara-negara bagian di Amerika meluncurkan inspeksi ke sejumlah jembatan.

Berdasarkan data yang dibagikan oleh American Society of Civil Engineers dan pemerintah federal, terdapat 46.000 jembatan yang memiliki struktur tua dan berada dalam kondisi buruk.

"Sekitar 46.100 dari 617.000 jembatan di seluruh Amerika Serikat, atau 7,5 persen dari seluruh jembatan, strukturnya tua dan kondisinya buruk," menurut laporan infrastruktur terbaru American Society of Civil Engineers yang dirilis pada tahun 2021.

"Sebanyak 17.000 jembatan berisiko runtuh bahkan karena satu benturan saja," jelas American Society of Civil Engineers, dikutip dari CNN.

Artinya, jika jembatan itu dihantam dengan kekuatan yang cukup pada titik yang tepat, sebagian besar atau seluruh jembatan bisa runtuh.

Jembatan di AS diperiksa setidaknya sekali setiap dua tahun dan pemerintah federal mengklasifikasikannya dalam tiga kategori, yakni "baik", "sedang", atau "buruk".

Empat per lima dari 42.400 jembatan di AS berada dalam kondisi buruk dan memiliki masalah dalam menompang beban.

"Lebih dari 15.800 jembatan juga berada dalam kondisi buruk satu dekade lalu," menurut analisis Associated Press.

Pernah ada satu jembatan dalam kondisi sangat buruk masih dilintasi 96.000 kendaraan setiap hari.

Untuk memelihara jembatan yang ada, jelas butuh investasi besar hingga terpaksa ditutup atau dibatasi.

Baca juga: Update Runtuhnya Jembatan Baltimore: Derek Besar Tiba untuk Bersih-bersih, 4 Orang Masih Hilang

Jembatan Baltimore yang ambruk ditabrak kapal kargo hampir sepekan kemarin sebenarnya dalam kondisi "sedang".

"Jembatan tersebut sepenuhnya sesuai dengan standar yang berlaku," tegas Gubernur Maryland, Wes Moore.

Jembatan Francis Scott Key berada di atas kapal kontainer setelah jembatan tersebut runtuh, Baltimore, Maryland, AS. Selasa (26 Maret 2024). Jembatan runtuh ditabrak oleh kapal Singapura- kapal kontainer berbendera Dali, Belum ada konfirmasi mengenai penyebab bencana tersebut, namun Komisaris Polisi Baltimore Richard Worley mengatakan "tidak ada indikasi" adanya terorisme. (Jim WATSON/AFP) *** Local Caption *** Jembatan Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal Kargo (AFP/JIM WATSON)

Banyak jembatan tua di negara Amerika yang rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem, seperti gempa bumi, angin topan, atau suhu panas tinggi, dilalui truk-truk berat, dan tabrakan dari kapal kontainer, lebih besar menimbulkan risiko yang signifikan terhadap jembatan-jembatan di AS.

"Hampir 21.000 jembatan ditemukan rentan terhadap ancaman fondasinya selama peristiwa cuaca ekstrem," menurut laporan American Society of Civil Engineers pada tahun 2021.

Sayangnya, infrastruktur yang menua, cuaca ekstrem, dan kendaraan yang lebih besar bukanlah satu-satunya kekhawatiran.

“Kami belum memelihara infrastruktur kami pada tingkat yang seharusnya selama bertahun-tahun, dan sekarang kami mencoba untuk mengejar ketinggalan,” kata Presiden American Society of Civil Engineers, Marsia Geldert-Murphey.

Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, runtuh pada Selasa (26/3/2024) pagi waktu setempat setelah ditabrak oleh kapal kargo besar.

Jembatan Francis Scott Key dibuka pada Maret 1977 sebagai penghubung terakhir di Baltimore Beltway.

Jembatan itu memiliki panjang 10,9 mil (17,5 km) dengan biaya pembangunannya $60,3 juta.

Antara tahun 1960 dan 2015, 35 jembatan besar di seluruh dunia runtuh karena tabrakan kapal atau tongkang, yang mengakibatkan 342 kematian, menurut laporan tahun 2018 dari Asosiasi Infrastruktur Transportasi Lintas Air Dunia.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini