TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel menghancurkan Gedung Konsulat Kedutaan Iran di Suriah pada Senin (1/4/2024).
Kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan delapan orang tewas.
BBC melaporkan dua komandan senior pasukan elite Quds, yaitu Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya, Brigjen Mohammad Hadi Haji-Rahimi, termasuk di antara korban tewas.
Sementara itu, wartawan Reuters di lokasi kejadian di distrik Mezzeh di Damaskus melihat pekerja darurat memanjat puing-puing bangunan yang hancur di dalam kompleks diplomatik.
Kompleks ini berdekatan dengan gedung utama kedutaan.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri Suriah terlihat di lokasi kejadian.
Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran dan proksinya di Suriah.
Tidak hanya itu, Israel juga telah meningkatkan serangan tersebut bersamaan dengan kampanyenya melawan kelompok Palestina Hamas yang didukung Iran di Jalur Gaza, dikutip dari Asharq Al-Aswat.
Namun, serangan kali ini merupakan pertama kalinya Israel menargetkan kedutaan besar.
Ketika menanggapi kejadian itu, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan seluruh bangunan hancur akibat serangan tersebut.
“Serangan itu menghancurkan seluruh bangunan, membunuh dan melukai semua orang di dalamnya, dan upaya sedang dilakukan untuk menemukan mayat-mayat tersebut dan menyelamatkan yang terluka dari bawah reruntuhan," katanya, dikutip dari The New Arab.
Israel tidak segera mengomentari serangan mematikan di Damaskus.
Baca juga: Tujuh Perwira Tewas Oleh Israel, Iran Siap Balas Dendam
Ketika ditanya tentang serangan tersebut, juru bicara militer Israel mengatakan tidak ingin mengomentari apa pun.
"Kami tidak mengomentari laporan di media asing," katanya.