Tetapi para ahli mengatakan kelompok tersebut telah menentang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.
“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Dr Colin Clarke dari The Soufan Centre, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Washington.
Michael Kugelman dari Wilson Center yang berbasis di Washington mengatakan ISIS-K melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.
Ia menambahkan, bahwa kelompok tersebut juga termasuk sejumlah militan Asia Tengah yang memiliki ketidaksukaan mereka sendiri terhadap Moskow.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)