Dokter di Sde Teiman yang melakukan pelaporan pelanggaran ini mengatakan bahwa semua pasien di rumah sakit lapangan di pusat penahanan tersebut diborgol pada kedua kaki dan tangannya.
Pada bulan Desember, pejabat Kementerian Kesehatan Israel memerintahkan perlakuan tersebut setelah seorang pekerja medis di fasilitas tersebut diserang.
Kini, diperkirakan 600-800 tahanan di kamp tersebut dirantai 24 jam sehari.
Pada awalnya, borgolnya adalah kabel ties dari plastik.
Sekarang terbuat dari logam.
Sang dokter mengatakan bahwa lebih dari separuh pasiennya di kamp tersebut menderita luka akibat borgol, termasuk beberapa yang memerlukan intervensi bedah berulang.
“Baru minggu ini saja, dua tahanan diamputasi kakinya karena cedera borgol, yang sayangnya merupakan kejadian rutin,” katanya kepada Haaretz.
Ia juga menuduh pelayanan medis di fasilitas tersebut di bawah standar.
Hanya ada satu dokter yang bertugas, yang terkadang merupakan dokter kandungan atau ahli ortopedi.
"Semua kondisi ini berujung dengan komplikasi dan terkadang bahkan kematian pasien,” ujarnya.
“Hal ini membuat kita semua—tim medis dan Anda, mereka yang bertanggung jawab di Kementerian Kesehatan dan Pertahanan, terlibat dalam pelanggaran hukum Israel."
Baca juga: 27 Tahanan Palestina Tewas saat di Dalam Tahanan Israel, Meninggal di Sde Teiman dan Anatot Israel
"Mungkin lebih buruk lagi bagi saya sebagai dokter, karena melanggar komitmen dasar saya untuk pasien, di manapun mereka berada, seperti sumpahku ketika aku lulus 20 tahun yang lalu."
Dokter tersebut mengklaim dalam suratnya bahwa dia telah memperingatkan direktur jenderal Kementerian Kesehatan tentang kondisi yang memprihatinkan di Sde Teiman, namun tidak ada perubahan substansial dalam cara fasilitas tersebut beroperasi.
Bulan lalu, Haaretz melaporkan bahwa 27 tahanan telah tewas dalam tahanan di kamp Sde Teiman dan Anatot atau selama interogasi di Israel sejak 7 Oktober.