Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Universitas Ryukyus di Okinawa, Jepang mengadakan upacara penerimaan mahasiswa baru, Kamis (4/4/2024).
Tahun 2024 ini, total 1.853 siswa memasuki Universitas Ryukyus dan sekolah pascasarjana.
Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, upacara penerimaan mahasiswa di Universitas Ryukyus diadakan di hadapan para orang tua mahasiswa.
"Kami ingin mendorong para mahasiswa untuk mengambil tantangan untuk meningkatkan kemampuan mereka secara keseluruhan melalui berbagai pengalaman serta belajar tentang penelaahan yang hidup," ungkap Presiden Universitas Ryukyus, Mutsumi Nishida pada upacara tersebut.
Baca juga: CEO Perusahaan Musik Jepang Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Moskow, Teman Dekat Mantan PM Rusia
Diketahui bulan April adalah masa dimulainya penerimaan siswa baru sekolah di Jepang.
Bulan April juga masa dimulainya karyawan baru masuk kerja.
Termasuk beberapa warga Indonesia ikut dalam perayaan penerimaan murid dan karyawan baru tersebut.
"Saya ingin mempelajari budaya modern dan sosiolinguistik Okinawa, dan saya ingin memperkenalkan budaya Okinawa ke negara saya Indonesia," papar Annisa, pelajar Indonesia yang baru masuk ke Universitas Ryukyus di Okinawa, Kamis (4/4/2024).
Sementara itu mahasiswa baru dari Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial Momo Saeki, mengungkapkan dirinya bergabung ke Universitas Ryukyus karena suka klasik.
"Jadi saya ingin mempelajarinya, jadi saya berharap bisa belajar sepuasnya," kata Momo Saeki.
"Saya suka membuat mainan dan hal-hal lain yang saya nikmati, jadi saya ingin menghabiskan empat tahun belajar keras sehingga saya bisa menempuh jalan itu di masa depan," ujar mahasiswa dari Fakultas Teknik, Kaito Maeda.
Pembelajaran di sekolah akan dimulai rutin tanggal 11 April mendatang, dan siswa baru akan memulai kehidupan kampus secara penuh.
Baca juga: Setelah ke China dan Jepang, Prabowo Tiba di Pangkalan Udara Subang Malaysia, Ada Agenda Apa?
"Selama ini sekitar 5 orang mahasiswa dari Indonesia diterima di Universitas Ryukyus Okinawa," papar Kiena, seorang eksekutif universitas tersebut kepada Tribunnews.com, Jumat (5/4/2024).