TRIBUNNEWS.COM - Demonstrasi mulai menjamur di Israel ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dianggap tidak mampu mengembalikan para sandera yang masih ditahan gerakan Palestina, Hamas.
Kemarin, Sabtu (6/4/2024) malam, demontrasi pecah di berbagai wilayah Israel, termasuk di Tel Aviv, Kaisarea, hingga Haifa.
Mereka membawa papan bertuliskan protes terhadap pemerintahan Netanyahu dan menuntut mundurnya Perdana Menteri tersebut.
Di tengah pecahnya demonstrasi, seorang pengemudi mobil melintas di jalan yang digunakan untuk demo.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang wanita yang duduk di kursi penumpang mobil berwarna putih, marah dan berdebat dengan para demonstran.
Sementara polisi Israel berusaha mengarahkan demonstran untuk pergi dan membiarkan mobil itu lewat.
Namun, mobil itu tiba-tiba melaju kencang dan menabrak beberapa orang di jalan Namir, Tel Aviv.
"Pengemudi itu mengabaikan permintaan untuk berhenti dan ditahan tak lama setelah kejadian itu," kata polisi Israel, Minggu (7/4/2024).
“Kami mengetahui saat ini bahwa pengemudi menabrak tiga warga sipil,” kata polisi, sementara dua lainnya terluka dalam kekerasan tersebut.
Sementara itu, orang-orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Para politisi Israel mengutuk tindakan pengemudi mobil itu.
Baca juga: 14 Tentara Israel Tewas Dihabisi Al-Qassam, Ganasnya Yasin 105 Bombardir 4 Tank Merkava Zionis
Presiden Israel, Isaac Herzog, memperingatkan bahwa kekerasan adalah garis merah yang tidak boleh dilewati.
"Tindakan keras terhadap pengunjuk rasa merupakan kejahatan kebencian yang jelas dan serius. Pelaku harus diadili," kata Mantan Menteri Kehakiman, Gideon Sa'ar, seperti dikutip dari Elnashra.
Hilli Tropper, yang menjabat sebagai menteri tanpa jabatan, mendesak para pemimpin Israel untuk mengutuk serangan tersebut dengan tajam dan jelas.