Mereka membunuh lebih dari 145 orang dan melukai lebih dari 500 orang.
Kemudian, para tersangka membakar gedung tersebut.
Kelompok jihad Negara Islam Provinsi Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun Kepala FSB, Aleksandr Bortnikov, mengatakan ISIS-K mungkin bukanlah dalang utama.
Ia berpendapat bahwa Amerika Serikat, Inggris, dan Ukraina mungkin juga terkait dengan serangan tersebut, dan mungkin menggunakan ISIS-K sebagai proksi melawan Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin juga menuduh Ukraina terlibat dalam serangan tersebut.
Sementara itu, Ukraina dan negara-negara yang dituduh oleh Rusia membantah terlibat dalam serangan di Moskow.
"Hari ini, Putin kembali berbicara pada dirinya sendiri, dan hal itu kembali disiarkan di televisi. Sekali lagi, dia menuduh Ukraina. Makhluk yang sakit dan sinis. Semua orang baginya adalah teroris, kecuali dirinya sendiri," kata Zelensky, Selasa (26/3/2024), dikutip dari Ukrainska Pravda.
Zelensky mengatakan tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan oleh Putin dan pejabat Rusia lainnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina