TRIBUNNEWS.COM - Komite Investigasi Rusia mengklaim menemukan hubungan antara teroris yang menyerang Balai Kota Crocus dan Dinas Keamanan Ukraina, dikutip dari TASS.
“Sampai saat ini, 11 orang yang terlibat dalam melakukan kejahatan yang sangat keji ini telah diidentifikasi dalam kasus pidana," papar komite tersebut.
"Mereka semua telah didakwa dan tindakan pengekangan dalam bentuk penahanan telah dipilih," jelas Komite Investigasi Rusia.
Dikatakan lewat investigasi, bukti signifikan mengenai persiapan para teroris untuk melakukan kejahatan tersebut telah terkumpul.
Saat ini, investigasi dengan para korban dan saksi mata terus berlanjut.
“Tindakan investigasi dan kegiatan intelijen kriminal yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menahan pelaku kejahatan lainnya – pelaku, kaki tangan dan dalang – sedang dilakukan," jelas komite.
Komite Investigasi sedang merekonstruksi gambaran lengkap tentang apa yang terjadi, sampai ke bukti terkecil sekali pun.
Identitas mereka yang tewas dalam serangan teroris sedang dikembangkan.
Ketua Komite Investigasi Rusia memberikan sejumlah instruksi khusus mengenai penyelidikan lebih lanjut atas kejahatan tersebut.
Dia menegaskan kembali perlunya peninjauan menyeluruh terhadap motif dan faktor yang berkontribusi terhadap kejahatan tersebut.
Lebih jauh, dikutip dari RT, Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa gambar pro-Ukraina ditemukan di telepon salah satu tersangka.
Baca juga: Respons Teror Moskow, BNPT Terus Mitigasi Bangun Kesadaran bahwa Terorisme Kejahatan Kemanusiaan
Namun para penyidik tidak mengungkap lebih lanjut mengenai gambar pro Ukraina tersebut.
Mereka hanya mengatakan terus melakukan penyelidikan.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengungkap ada dua rute pelarian yang akan dilalui oleh para terdakwa teror Balai Kota Crocus, Moskow yang menewaskan 145 orang.