Namun, laporan tersebut belum bisa dikonfirmasi atau diverifikasi kebenarannya.
"Saya benar-benar tidak punya komentar atas laporan bahwa Iran mengklaim akan menahan diri dari serangan jika ada gencatan senjata," kata Kirby kepada wartawan pada hari Senin.
Iran diduga desak proksinya serang Israel
Intelijen AS menyebut ada kemungkinan besar bahwa serangan balasan Iran akan dilakukan oleh proksi-proksi Iran.
Menurut intelijen itu, Iran khawatir akan respons AS jika Iran menyerang secara langsung.
Narasumber yang didapat CNN mengatakan Iran kini mewaspadai potensi "eskalasi dramatis dalam pertempuran".
Iran disebut enggan memberikan alasan kepada AS atau sekutunya untuk menyerang Iran secara langsung.
Meski demikian, Iran masih bisa melancarkan serangan ke Israel melalui proksi-proksinya.
Baca juga: Menlu Iran Tuding AS Sengaja Beri Lampu Hijau pada Israel untuk Serang Gedung Konsulat di Suriah
Belum diketahui kapan serangan balasan Iran akan dilakukan. Namun, serangan itu bisa saja dilancarkan pekan ini.
Narasumber intelijen AS menyebut Iran mendesak proksi-proksinya untuk melancarakan serangan besar terhadap Israel secara bersamaan alias keroyokan.
Serangan keroyokan itu bisa dilakukan dengan pesawat nirawak dan rudal.
Salah satu narasumber mengaku belum tahu kapan rencana serangan Iran itu akan dilakukan.
Sementara itu, Israel berbalik mengancam Iran.
Di media sosial X, Menteri Luar Negeri Israel Katz mengeluarkan ancaman bagi negeri para mullah itu.
"Jika Iran menyerang dari wilayahnya, Israel akan membalasnya dan menyerang di Iran," kata Katz.