News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel Ternyata Bunuh 3 Anak Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan pemimpin politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh (kanan). Israel membunuh tiga putra dan empat cucu Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Jalur Gaza.

Sementara itu, militer Israel telah mengonfirmasi bahwa merekalah yang melakukan serangan itu pada hari Rabu.

Israel mengatakan, orang-orang tersebut melakukan aktivitas militan di Gaza tengah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Militer Israel mengatakan Mohammed dan Hazem adalah agen militer Hamas, dan Amir adalah komandan sel.

Di sisi lain, seruan global untuk melakukan gencatan senjata semakin meningkat ketika perang telah memasuki bulan ketujuh, namun hanya ada sedikit tanda-tanda kemajuan dalam perundingan tersebut.

Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel, penarikan pasukan Israel, dan izin bagi pengungsi Palestina di Gaza untuk kembali ke rumah mereka.

Israel ingin mengamankan kembalinya para sandera, namun mengatakan mereka tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dihancurkan sebagai kekuatan militer, dan bahwa mereka masih berencana untuk menyerang kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga sipil mengungsi.

Baca juga: Hamas: Israel Sudah Bunuh 60 Kerabat Haniyeh, Upaya Pengecut yang Sia-sia, Semua Faksi Malah Bersatu

Ilustrasi - Perempuan dan anak-anak Palestina berjalan melewati reruntuhan bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Kota Gaza. (AFP)

Sebagai informasi, Israel melancarkan perang sebagai tanggapan atas serangan lintas batas Hamas yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang, menurut pihak berwenang Israel.

Kini, lebih dari 33.400 warga Palestina telah tewas dalam pertempuran tanpa henti, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan dalam penghitungannya, namun mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Perang telah memicu bencana kemanusiaan di Gaza.

Sebagian besar penduduk wilayah tersebut telah mengungsi dan sebagian besar wilayah perkotaan Gaza hancur akibat pertempuran tersebut, sehingga banyak wilayah yang tidak dapat dihuni.

Sebelumnya, Israel menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza pada hari-hari awal perang.

Namun di bawah tekanan Amerika Serikat (AS), Israel perlahan-lahan meningkatkan jumlah truk yang diizinkan memasuki wilayah tersebut.

Baca juga: Media Israel Klaim Indonesia Setuju Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Tel Aviv demi OECD

Sementara, kelompok bantuan mengatakan pasokan tidak cukup cepat menjangkau orang-orang yang putus asa, dan menyalahkan pembatasan yang dilakukan Israel dan mencatat bahwa ribuan truk menunggu untuk memasuki Gaza.

Negara-negara telah mengupayakan cara yang kurang efisien untuk menyalurkan bantuan, termasuk melalui udara dan laut.

Israel menyatakan telah membuka lebih banyak titik masuk bagi truk untuk masuk, terutama ke Gaza utara.

Israel juga menuduh kelompok bantuan terlalu lambat dalam menyalurkan bantuan begitu bantuan sudah sampai di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini