TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Iran ke Israel pada Minggu dini hari waktu setempat menyebabkan kerusakan infrastruktur di Israel.
Seorang mayor jenderal Israel bernama David Adom mengatakan, pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Israel selatan mengalami kerusakan kecil akibat serangan Iran.
Adapun seorang bocah perempuan berusia 7 tahun di Desa Bedouin di dekat Kota Arat dilaporkan terluka parah.
Dia telah dilarikan ke Rumah Sakit Soroka di Beershaba untuk mendapat perawatan.
Sejauh ini, belum ada laporan lain tentang kerusakan dan korban jiwa ataupun luka karena serangan Iran.
Juru bicara IDF Danie Hagari menyebut Iran telah meluncurkan ratusan pesawat nirawak, rudal jelajah, dan rudal balistik ke arah Israel.
"Bersama-sama [dengan rekan kami], kami melakukan operasi tepat pada saat ini. Sejauh ini kami telah menangkis banyak rudal, pesawat nirawak, dan rudal balistik di luar perbatasan Israel," kata Hagari dikutip dari The Jerusalem Post.
Hagari menyebut, senjata-senjata Iran itu ditangkis dengan sistem pertahanan Davis's Sling atau Arrow.
Adapun sistem pertahanan Iron Dome kurang cocok untuk menangkis pesawat nirawak dan rudal jarak jauh. Hagari berujar serangan Iran belum selesai.
Israel, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Yordania dilaporkan berupaya menangkis pesawat nirawak dan rudal di atas Suriah, Yordania, Irak, dan Israel.
Kantor berita pemerintah Iran menyebut "gelombang pertama" rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke Israel apda Sabtu malam.
Baca juga: Drone Iran Dilaporkan Sudah Jebol Israel, Tangis dan Kepanikan Pemukim Yahudi Beredar di Jagat Maya
Sementara itu, media Iran bernama Nour News menyebut "operasi gabungan" akan segera dimulai. Operasi gabungan itu barangklai adalah serangan dari front-front lain.
Adapun Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel, memperingatkan bahwa negaranya akan merespons serangan itu "dengan tegas dan jelas".
Narasumber ABC News berujar rudal jelajah Iran telah ditembakkan dari Irak ke arah Israel.