Pemanggilan duta besar Iran itu untuk menyampaikan pesan tentang perlunya menghentikan pelecehan dan mempertanyakan posisi Yordania yang tetap mendukung Palestina, khususnya bagi warga sipil Gaza yang menderita.
Yordania diketahui memang sudah belasan kali mengucurkan bantuan lewat udara (airdops) untuk membantu mengatasi kelaparan di Gaza akibat blokade Israel.
Al-Safadi menambahkan melalui Al-Mamlaka kalau eskalasi yang terjadi kemarin telah diperingatkan sejak awal perang di Gaza.
Dia melanjutkan: "Segala sesuatu yang merupakan ancaman bagi Yordania dan keamanan warga Yordania, kami hadapi dengan seluruh kemampuan dan kemampuan kami."
Adapun Iran sudah menyatakan, negara tetangga yang membantu Israel, baik dalam hal pencegatan drone-drone mereka maupun menjadi lokasi peluncuran misil Israel, akan menjadi target berikutnya dari serangan Teheran.
Pihak Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan, serangan pada Minggu merupakan bagian dari pembalasan atas pemboman konsulat mereka di Damaskus, Suriah, awal bulan ini.
Berikut Informasi yang perlu diketahui soal serangan Iran pada Minggu kemarin:
1. Mengapa Iran Serang Israel?
Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pihaknya menyerang Israel untuk menanggapi "serangan terhadap konsuler kedutaan Iran di Damaskus" pada 1 April.
Dua jenderal dan tujuh anggota IRGC tewas dalam serangan itu, yang menurut Teheran dilakukan oleh Israel.
2. Israel siap Hadapi Iran
Iran telah berulang kali mengancam akan membalas serangan di Damaskus – meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat (AS) terhadap serangan terhadap Israel.
Para pejabat AS mulai memperingatkan pada hari Jumat lalu bahwa serangan dari Iran kemungkinan besar akan segera terjadi.
Kemudian pada hari Sabtu, sejumlah negara di kawasan mulai menutup wilayah udara mereka, menjelang serangan yang diantisipasi.
Setelah Iran meluncurkan serangan udara pada Sabtu malam, Pejabat Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan negaranya “siap” menghadapi serangan tersebut.