Tindakan ini akan berlangsung selama dua hari, menurut pedoman militer negara itu.
Iran telah bersumpah akan membalas setelah dugaan serangan Israel pada 1 April yang meratakan konsulatnya di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi termasuk dua jenderal.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal kontainer “terkait dengan rezim Zionis (Israel)” di dekat Selat Hormuz, media pemerintah melaporkan.
"Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menunda rencana kunjungan ke Hongaria dan Austria yang dijadwalkan dimulai pada hari Minggu karena situasi keamanan,” kata juru bicaranya.
4. Adu Kekuatan Pasukan Khusus Iran dan Pasukan Elite Israel jika Terjadi Perang Darat
Republik Islam Iran telah membuktikan ancamannya menyerang negara zionis Israel.
Pada Minggu (14/4/2024) dini hari, Iran menlancarkan serangan udara pertama ke wilayah Israel.
Ratusan rudal dan drone bersenjata diluncurkan menyerang sejumlah target di Israel.
Serangan itu dilancarkan hampir dua pekan setelah Israel menyerang konsulat Iran di Suriah dan menewaskan anggota dan jenderal Korps Garda Revolusi Iran.
Menurut pakar dari analis pertahanan Sibylline, Justin Crump, ide dari serangan Iran adalah membanjiri sistem pertahanan canggih Israel dengan drone murah agar rudal balistiknya yang canggih memiliki peluang lebih besar untuk mencapai sasaran mereka.
“Taktik Iran tampaknya mengambil pelajaran dari Ukraina, di mana drone yang sama telah digunakan dicampur dengan rudal jelajah dan balistik untuk melumpuhkan pertahanan udara,” katanya seperti dilansir BBC, Minggu.
(Tribunnews.com)