TRIBUNNEWS.COM - Iran terus memersiapkan dirinya guna menghadapi potensi serangan balasan Israel terhadap serangan rudal dan drone yang diluncurkan oleh Teheran pada akhir pekan lalu.
Dikutip Tribunnews.com dari Al Jazeera, potensi reaksi "pembalasan" Israel semakin meningkat setelah kepala staf tentara Israel, Herzi Halevi menyatakan, respons militer adalah sebuah kepastian.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengumumkan, Israel akan membalas serangan dari Iran pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Pernyataan tersebut diungkapkan setelah pertemuan Netanyahu dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, dan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock.
Netanyahu menolak saran dari Inggris dan Jerman untuk menahan diri dari serangan balasan terhadap Iran.
"Saya baru saja datang dari pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris dan Jerman. Tadi malam saya berbicara dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dan saya juga akan berbicara dengan para pemimpin lainnya," kata Netanyahu, Rabu (17/4/2024).
"Kami akan membuat keputusan sendiri mengenai tanggapan terhadap serangan Iran. Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mempertahankan diri," lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya.
Tak tergoyahkan oleh langkah ancaman yang akan diambil Israel, pada Rabu (17/4/2024) waktu setempat, Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengaku akan memberikan respons yang lebih besar dan "keras" jika Israel memilih untuk melakukan serangan militer langsung ke Iran.
Jadi, seberapa efektif Iran bisa membela diri jika serangan semacam itu terjadi?
Berikut beberapa senjata yang mungkin akan digunakan Iran jika Israel melakukan serangan balasan.
Baca juga: Konflik Iran-Israel Disebut Tak Ganggu Cadangan BBM Dalam Negeri, Pemerintah Tegaskan Tetap Waspada
1. Armada Angkatan Udara
Bila menilik sektor pertahanan udara, Iran memiliki sejumlah kelemahan akibat terhambatnya logistik militer mereka akibat sanksi dan embargo yang berjalan selama berdekade.
Superioritas udara Iran pun masih sangat dipertanyakan, karena saat ini sebagian besar armada udara yang mereka miliki adalah pesawat tempur Rusia Sukhoi dan MiG yang berasal dari era Soviet.
Angkatan udara Iran juga telah membangun jet-jetnya sendiri, seperti Saeqeh dan Kowsar yang didasarkan pada desain AS, tetapi diyakini tidak sebanding dengan beberapa pesawat tempur teratas seperti F-35 yang banyak digunakan Israel.
Meski begitu, saat ini Iran sudah mendapatkan suntikan kekuatan dari Kremlin yang mengirimkan 24 pesawat tempur Su-35 buatan Rusia yang berlangsung beberapa tahun terakhir.