TRIBUNNEWS.COM - Uni Eropa telah sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan terhadap Israel pada Sabtu pekan lalu.
"Sangat penting untuk melakukan segalanya untuk mengisolasi Iran," ujar Presiden Dewan Eropa, Charles Michel dikutip dari BBC.
Sebelumnya, Uni Eropa pun telah menjatuhkan beberapa sanksi kepada Iran, termasuk lantaran menjual pesawat tak berawak ke Rusia untuk digunakan perang melawan Ukraina.
Adapun sanksi ini dijatuhkan setelah digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 27 pemimpin anggota Uni Eropa di Brussels, Belgia pada hari ini, Kamis (18/4/2024) waktu setempat.
Para pemimpin Uni Eropa pun mengutuk serangan Iran tersebut dan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan Israel dan meminta semua pihak untuk mencegah lebih banyak ketegangan, termasuk di Lebanon.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz mendesak agar Israel tidak membalas dengan serangan yang lebih besar terhadap Iran, dikutip dari Reuters.
Italia pun telah berbicara secara terpisah menjelang pembicaraan G7 untuk mendukung sanksi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen mengungkapkan "semua opsi untuk mengganggu pendanaan Iran terus ada di atas meja."
Baca juga: Mengapa Netanyahu Ngotot Serang Balik Iran Meski Sudah Diperingatkan AS dan Sekutu? Ini Alasannya
Dia juga mengisyaratkan bahwa ekspor minyak Iran bisa menjadi "area yang mungkin" menjadi target Washington untuk dijatuhi sanksi.
"Jelas, Iran terus mengekspor sejumlah minyak. Mungkin masih banyak lagi yang bisa kita lakukan," kata Yellen.
Sementara, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengungkapkan bahwa program rudal dan pesawat tak berawak Iran serta Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan Kementerian Pertahanan Iran juga akan menjadi sasaran.
Israel Tetap Bakal Serang Iran meski sudah Diwanti-wanti Barat
Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tetap memutuskan bakal melakukan serangan balasan meski telah diwanti-wanti oleh negara-negara Barat.
Dikutip dari Reuters, Netanyahu menegaskan Israel yang berhak memutuskan untuk menyerang Iran atau tidak.
"Saya ingin menegaskan, kami akan membuat keputusan kami sendiri dan Israel akan melakukan semua hal yang diperlukan untuk mempertahankan diri," ujar Netanyahu saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock dan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron.