TRIBUNNEWS.COM - China bakal memainkan perannya untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah usai Israel menyerang Iran pada hari ini, Jumat (19/4/2024).
Seperti diketahui, Israel menyerang Kota Isfahan yang diduga sebagai balasan atas serangan rudal dan drone Iran pada akhir pekan lalu.
Dikutip dari AP, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian menegaskan pihaknya menentang segala bentuk potensi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.
"China menentang segala tindakan yang meningkatkan ketegangan dan akan terus memainkan peran konstruktif untuk meredakan situasi," tuturnya.
China adalah mitra dekat dan mitra dagang Iran saat ini.
Selain itu, China juga menjadi pembeli utama minyak dari Iran yang saat ini tengah mengalami sanksi.
Amerika Serikat (AS) telah berulang kali mengajukan permohonan agar China menggunakan pengaruhnya atas Teheran untuk mengelola ketegangan di wilayah tersebut.
Diplomat Tinggi Beijing, Wang Yi bakal mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Iran pada pekan ini.
Di sisi lain, terkait langkah Teheran, media pemerintah Iran menyebut bahwa pihaknya mau untuk menahan diri setelah serangan pertamanya ke wilayah Israel.
Baca juga: Iran Tak Berniat Balas Serangan Israel, Sebut Negaranya Tidak Diserang Siapa pun
Sebelumnya, Israel dikabarkan oleh seorang pejabat senior AS meluncurkan rudal ke wilayah Iran pada Jumat (19/4/2024) waktu setempat.
Dikutip dari ABC News, diluncurkannya rudal tersebut sebagai balasan atas serangan rudal dan drone Iran pada Sabtu (13/4/2024) lalu.
Akibat serangan tersebut, beberapa ledakan disebut terdengar di Kota Isfahan.
Berdasarkan laporan media lokal, penduduk distrik Zardanjan di Isfahan mendengar suara beberapa ledakan pada pukul 04.30 pagi waktu setempat, di dekat fasilitas nuklir.
Di sisi lain, situs pelacakan penerbangan Flight Radar 24 menunjukkan beberapa penerbangan dialihkan lewat wilayah udara Iran pada Jumat pagi.