Saat ini, masih belum jelas siapa yang secara langsung melakukan serangan tersebut.
Selain itu, seorang analis Iran mengatakan ledakan itu kemungkinan adalah tiga drone yang diluncurkan dari dalam negeri, bukan serangan dari luar Iran.
"Penyusup mengirimkan drone kecil dari dalam negeri, yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara di Isfahan dan diluncurkan oleh penyusup dari dalam Iran," kata analis itu kepada Tasnim, Jumat.
Hingga saat ini, Israel tetap bungkam dan meminta duta besarnya di seluruh dunia untuk tidak menjawab pertanyaan apa pun terkait ledakan di Iran.
Jika isu ledakan di Isfahan adalah benar serangan dari Israel, maka ini adalah serangan kedua Israel setelah menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Latar Belakang Memanasnya Iran VS Israel
Sebelumnya, Israel meluncurkan serangan udara terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024), yang meratakan sebagian besar kompleks tersebut.
Serangan udara Israel tersebut membunuh tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk Komandan Pasukan Quds elit Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Brigjen Mohammad Reza Zahedi termasuk petinggi IRGC yang dibunuh Israel sejauh ini.
Israel berulang kali melancarkan enam serangan militer terhadap pasukan IRGC di Suriah, yang membunuh 17 anggota IRGC antara Maret 2023 dan 2024.
Terhitung pada tahun 2014-2023, ada 10 pasukan IRGC di Suriah yang tewas dalam serangan Israel, lapor harian Hamshahri.
Serangan Israel di Damaskus menjadi titik di mana Iran memutuskan untuk membalas Israel dengan Operasi Janji Sejati pada Sabtu (13/4/2024), dengan meluncurkan 300 drone dan rudal ke Israel.
Rudal dan drone yang menghujani Israel itu sebagian besar dilumpuhkan oleh jet dan sistem pertahanan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania sebelum jatuh ke Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan membalas serangan balasan Iran, sementara Iran mengancam akan merespon dengan lebih kuat dan cepat jika Israel kembali menyerang wilayahnya.
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.